Happy Reading and Enjoy
.
.
.
.
.
.Langit Jakarta terlihat menghitam, begitu dengan hembusan angin kencang menembus kulit putih pucat seorang wanita yang duduk di sofa ruangan kotor penuh dengan sarang laba-laba itu.
Dipangkuannya sekarang ada Adnan yang sedang tertidur pulas. Leesya mengulas senyum licik. Dielusnya pipi gembul Adnan dengan kuku jarinya yang panjang.
"Sebentar lagi kamu akan mati sayang" ucapnya dengan nada lembut.
"Kita tunggu Mama kamu datang dulu ya"
"Leesya lepaskan anak saya!!"
"Oh wow, ternyata cepat juga Mama kamu datang"
Leesya bangkit dari duduknya, bersamaan dengan para bawahannya yang berjejer untuk melindungi Leesya dari Edgar dan Ilona.
"Cih! Ilona yang malang" Leesya meneliti tubuh Ilona dengan sinis.
"Tolong Leesya saya mohon lepaskan anak saya" tangis Ilona menjadi-jadi. Ia mengulurkan kedua tangannya dan berjalan mendekat.
"Jangan mendekat!!" teriak Leesya begitu dengan para bawahannya yang langsung menyodorkan pistol tepat ke kepala Ilona. Ilona terhenti dengan tangis yang semakin deras.
Edgar mengeratkan giginya. Lelaki jangkung itu menarik Ilona untuk bersembunyi dibelakang tubuhnya yang kekar.
"Dasar perempuan licik!" umpat Edgar pada Leesya. Terdengar suara tawa Leesya yang menggelegar.
"Wow wow, ternyata CEO Swipe Wire Corporation yang jadi penghalang gue selama ini. Nggak nyangka ya, kita ketemu ditempat menjijikan seperti ini"
"Ketua gengster kejam yang ditakuti semua musuh. Punya segudang rahasia jahat dan mengerikan, uhh takutt" Leesya terkekeh mendengar penuturannya sendiri.
"Penjahat yang menyamar menjadi seorang lelaki lugu bernama Irvan Raditya demi mengejar Ilona, istri dari laki-laki lain" lanjutnya.
"Cukup!!" sarkas Edgar.
"Oh, cukup? Bukankah masih banyak rahasia seru lainya Edgar Marchello?" Leesya terkekeh licik.
"Apa maksudmu" tiba-tiba Ilona bersuara.
"Dasar pelacur! Jangan terlalu polos cantik, nanti kamu ditipu" ucap Leesya dengan wajah memelas dibuat-buat.
"Sudah cukup!! Cepat serahkan Adnan!" bentak Edgar.
"Jangan harap! Serang mereka!!" perintah Leesya pada bawahannya.
Edgar segera mendorong Ilona ke belakang tembok. Dengan gesit Edgar mengeluarkan dua pistol dan langsung melayangkan peluru pada anak buah Leesya.
Dor
Dor
DorAcara baku tembak tak terelakkan antara Edgar dan 10 anggota bawahan Leesya. Tak lama bawahan Edgar mulai berdatangan dan ikut membabi buta, menembaki puluhan bawahan Leesya.
Leesya yang sejak tadi bersembunyi di ruangan lain mulai khawatir, ia mengerahkan seluruh pasukannya untuk datang. Dan benar saja tak lama pasukan Leesya semakin bertambah banyak. Hal itu membuat Edgar dan anggotanya menjadi kuwalahan.
Dor
DorBug
Bug
BugPrang
DorNahas sekali, perut sebelah kanan Edgar terkena tembakan. Darah mengucur deras hingga merembes mengotori kemeja putih yang sedang dikenakannya.
Jamie yang melihat bosnya tertembak langsung menghabisi Bima si penembak Edgar dengan menembakinya tanpa ampun.
"ADITTT!!" teriak Ilona dan langsung menghampiri Edgar yang tergeletak dengan memegangi perut kanannya.
"Jangan ke-kesini Ilona. I-ini bahaya bu-buat kamu" ucap Edgar melemah.
Ilona menggelengkan kepalanya kuat, dengan tangis yang semakin deras Ilona menggenggam tangan Edgar kuat-kuat.
"Aku mohon Adit kamu harus tetap sadar!" Ilona tersedu-sedu.
"Edgar, panggil aku E-Edgar" Edgar semakin meremas perut kanannya yang mengucurkan banyak darah.
Ilona menggangguk cepat dengan masih menggenggam tangan Edgar yang melemah.
"Edgar aku mohon, bertahanlah"
"I-iya cantik" Edgar tersenyum lemah sejurus kemudian Edgar tak sadarkan diri. Bertepatan dengan Leon datang bersama Aldo dan beberapa bawahannya untuk membawa Edgar keluar dari gedung terbengkalai itu.
"Ilona!" Aldo langsung mendekat kemudian meneliti wanita di depannya.
"Aku gak papa Aldo! Tolong aku buat cari Adnan. Dia di culik sama Leesya"
"Cek, cek. 1 2 3"
Tiba-tiba suara sound berdengung, nampaknya pengisi suara itu adalah Leesya.
"Ilona Zifara, kalau lo mau anak lo selamat silahkan datang sendiri ke rooftop gedung ini. Ingat! Sendiri!. Jangan coba-coba bawa antek-antek lo kalau ngga mau liat anak lo hancur karena terjun bebas dari atas gedung ini!"
Ilona menjerit memohon untuk jangan menyentuh Adnan. Ilona bersumpah akan datang sendiri ke rooftop itu. Ilona bersiap melangkah namun tertahan oleh Aldo.
"Na, dengerin gue. Lo tau kan selicik apa Leesya, Gue mohon sama lo biarin gue ikut"
"Enggak Do aku harus nurutin apa kata dia. Aku nggak mau anak aku kenapa-napa Do"
"Tapi Na,"
"Aldo, please..."
Aldo terdiam, kemudian menghela napas. "Oke fine, tapi janji sama gue demi Edgar, lo akan baik-baik aja sama Adnan"
Ilona memagut mengerti "Aku janji"
........................
Next partttt

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wife (Lengkap)
RomancePemberitahuan 🎤 -Cerita sudah banyak revisi alur, mohon maaf jika tidak sama dengan sebelumnya. - Cerita ini murni dari imajinasi saya, jika terdapat beberapa kesamaan nama tokoh dan tempat tidak disengaja. - Tidak suka dengan ceritanya langsung...