Happy Reading and Enjoy
..
..
.
..
..⚠️⚠️terselip adegan dewasa⚠️⚠️
(Yang bocil skip dulu ya)"Ada apa Re, apa yang ingin kamu bicarakan dengan kami?" tanya Fadi mengawali pembicaraan.
"Ayah, Bunda" Renan menelan ludah kasar sebelum melanjutkankan ucapannya.
"Kalian, akan punya cucu""Apa?!" Fadi dan Linata terkejut sampai-sampai berseru secara bersamaan.
"Jadi kamu udah ketemu sama Ilona? Di mana dia?! Bunda kangen banget sama Ilona. Ayah kita bakalan punya cucu" Linata bersorak senang tatkala mendengar kata cucu. Begitupun dengan Fadi.
Renan terdiam sejenak sebelum berujar. "Ak-aku.. Aku ngehamilin Leesya"
Deg
Senyum bahagia Linata perlahan pudar seiring dengan penjelasan lanjut dari Renan.
"Aku ngehamilin Leesya dan aku akan menikahinya"
Plak
Sontak Fadi melayangkan tamparan keras. "Apa maksudmu Renan!" emosi Fadi seketika naik ke ubun-ubun. Bahkan giginya saling bergemelatuk menahan marah.
"Iya Ayah, Leesya sekarang hamil anakku. Bukankah itu sudah sangat jelas?"
Fadi mencengkram kerah kemeja Renan siap memberi bogeman mentah pada sang anak namun urung saat Linata mencegahnya.
"Aku ingin memiliki mereka Ayah. Oh iya satu hal lagi, aku udah ketemu sama Ilona, dia sedang hamil besar, aku yakin kandungan itu juga milikku. Ayah tau? aku adalah pria paling beruntung sedunia karena memiliki anak dari masing-masing wanita yang ku cintai" jelas Renan dengan senyum bangga bak psikopat.
"Renan sadarlah nak! Apa yang kamu bicarakan!" Linata histeris setelah mendengar pengakuan Renan.
"Jadi, dalam waktu dekat ini aku akan menikahi Leesya dan ku mohon, beri kami restu kalian"
"Tidak!! Ayah tidak akan pernah memberi restu pada kalian!" Fadi berujar murka seraya menghempaskan cengkeramannya.
"Ayah--"
"Jangan mencoba memohon pada Ayah Renan, itu tidak akan mengubah apapun. Ayah tetap tidak akan merestui kalian menikah. Sekalipun anak itu lahir ke dunia!" Fadi pergi dari ruang tamu dengan amarah yang tersungut-sungut.
"Ayah!" panggilan Renan tak dihiraukan sama sekali, Fadi tetap berjalan menuju kamarnya dan menutup pintu kencang.
"Bun" Renan memanggil Linata dengan harap-harap resah. Linata menghembuskan napas kecewa, tanpa mengeluarkan sepatah katapun ia beranjak menyusul suaminya.
"Akhh! Bangsat!!"
Prang
Suara bantingan vas kaca menggelegar seantero rumah. "Aku akan tetap menikahi Leesya dengan atau tanpa restu kalian!!"
Renan berjalan keluar rumah, memasuki mobil lalu mengemudikan dengan kecepatan penuh menuju apartemen Leesya. Sesampainya di apartemen tujuannya, Renan masuk begitu pintu terbuka.
"Loh, Renan?" Leesya berdiri dari duduknya. Lelaki itu menghampirinya lalu mendaratkan ciuman pada bibir Leesya.
Ciuman itu berubah menjadi lumatan kasar dan menuntut. Leesya memukul dada bidang Renan sebab kekurangan pasokan oksigen. Renan melepas tautan bibir memereka membiarkan Leesya menghirup udara sebanyak mungkin.
"Kamu apa-apaan sih, main nyosor aja. Kalau kangen bilang say--" Renan kembali melumat bibir Leesya sebelum wanita itu menyelesaikan ucapannya. Satu tangan Renan menyusup ke dalam baju untuk melepaskan kaitan kain di belakang punggung.
"Re, jangan disini.. Ahh, pelan sayang"
Renan menggendong ala bridal berpindah ke dalam kamar. Setelah menidurkan Leesya di atas kasur lantas Renan menindihnya. Bibir yang semula beradu pagut sekarang tengah mengendus dan menciumi leher serta dada Leesya sensual.
"Ahh, shh, ahhh "
Suara desahan nikmat Leesya tampak membuat Renan semakin bersemangat, tangannya juga aktif bergerak meremas dan memilin benda kembar yang terasa besar dari balik baju.
Satu persatu pakaian mereka terlepas hingga kini mereka telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Tangan Renanpun beralih memainkan pusat kewanitaan Leesya.
Dibelai, dicubit sensual membuat Leesya semakin mendesah. Renan memasukkan 2 jarinya sekaligus kemudian memainkannya hingga Leesya mendapat pelepasan pertama.
Selanjutnya mulailah mereka melakukan itu. Tanpa sadar setitik lampu kecil berkedip-kedip dari dalam speaker ponsel Renan yang tergeletak di atas nakas.
****
Ilona menekan tombol off, hatinya tak kuasa mendengar lebih suara-suara itu. Kalian tahu? Rasanya seperti luka basah yang tersayat belati lalu disiram dengan air garam. Sangat menyiksa dan menyakitkan.Ilona menangis sejadi-jadinya. Menumpahkan semua luka yang sudah pria itu berikan padanya. Jujur, Selama ini ia bisa menerima semuanya tapi kali ini tidak. Setelah mendengar penuturan Renan jika ia akan menikahi Leesya itu sungguh-sungguh sangat menyakiti hatinya.
Tak puaskah setelah pria itu menyelingkuhi dirinya dan sekarang akan memadunya? Dasar pria brengsek! Ilona bersumpah tak akan pernah memaafkan lelaki itu lagi! Bahkan jika Renan harus bersujud di depannya! Tidak akan pernah sudi!
Sekarang tak perlu lagi memikirkan perihal kabar atau apapun yang ada pada diri lelaki itu. Prioritasnya sekarang adalah calon anaknya yang harus ia jaga dengan sepenuh hati.
———————————
Up up up
Follownya dong jangan lupa😩😩
See u next chapter
Bai bai😚🥺

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wife (Lengkap)
RomancePemberitahuan 🎤 -Cerita sudah banyak revisi alur, mohon maaf jika tidak sama dengan sebelumnya. - Cerita ini murni dari imajinasi saya, jika terdapat beberapa kesamaan nama tokoh dan tempat tidak disengaja. - Tidak suka dengan ceritanya langsung...