Happy Reading and Enjoy
|
|
|
|
•Renan memukul-mukul kemudi. Berteriak kencang bagai orang kesetanan. Jangan tanya apa penyebab ia berteriak seperti itu. Renan kehilangan jejak Ilona saat tiba-tiba layar kecil yang menampilkan titik keberadaan Ilona menyatakan tidak ada akses. Itu berarti Ilona telah mematikan ponselnya.
"Akh!! Anjing!!" kata-kata umpatan sedari tadi terus lolos dadi bibir tebal itu. Sekali lagi dia berteriak kencang dan menampar pipinya sendiri berkali-kali.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bisa-bisanya lo lakuin hal semenjijikkan itu Renan!!" ucapnya memaki diri sendiri. Renan menghidupkan mesin, langsung melaju ke rumah orangtuanya. Siapa tahu saja Ilona berada di sana sekarang.
Beberapa menit perjalanan akhirnya sampailah Renan dirumah megah orang tuanya, lelaki itu lantas masuk.
"Renan" Linata terkejut mendapati anaknya pulang dengan keadaan berantakan. Dasi hilang entah kemana, kemeja kusut, rambut acak-acakan dan yang paling menonjol adalah mata merah sehabis menangis.
"Renan kamu kenapa?!"
"Bun" cicit Renan lemas.
"Ayo duduk dulu" Linata menuntun anak sulungnya untuk duduk dan menenangkan diri.
"Cerita sama Bunda, terus kenapa kamu kesini sendiri, dimana Ilona?" Linata mengedarkan pandang mencari menantu kesayangannya itu.
"Ada apa ini?" suara bariton lelaki dewasa mengintrupsi. Fadi atau ayah Renan duduk di sofa single seraya menganalisa Renan.
"Nggak tau Yah, Renan tiba-tiba kesini dengan keadaan berantakan gini" sahut Linata.
"Ada apa Renan? Kenapa kamu seperti itu? Dan di mana istrimu?" Fadi bertanya dengan nada rendah.
"Kamu nggak lagi berantem sama Ilona kan?" Linata bertanya hati-hati. Renan diam membisu, hanya air mata yang terus bercucuran. Biarlah dianggap cengeng oleh Ayah dan Bundanya.
"Ayah, Bunda" cicit Renan. Linata dan Fadi diam menunggu penjelasan dari anak sulung mereka.
"Ilona pergi"
"Apa maksud kamu? Bagaimana bisa?!" seru Linata terkejut.
Kemudian mengalirlah cerita dari awal Renan bertemu mantan kekasihnya hingga insiden beberapa saat lalu. Raut wajah kedua orangtuanya tampak marah. Bagaiman bisa anaknya seperti itu!
"Renan kamu sudah keterlaluan! Kenapa kamu menyakitinya?!" Linata histeris.
"Maaf Bun" Renan menunduk dalam, rasa bersalah dan penyesalah semakin besar kepada Ilona. Tidak seharusnya ia melakukan itu, sungguh tidak tahu malu.
"Terus kenapa kamu disini! Kenapa nggak cari dia!" sahut Linata seraya terisak.
"Tenanglah istriku" Fadi berujar untuk menenangkan Linata.
"Segera temukan istrimu Renan. Ayah tidak mau membantu, urus semuanya sendiri. Berani berbuat salah harus berani tanggung jawab" Fadi berujar dingin lalu menepuk pundak Renan pelan.
***
Ilona sekarang berada di toko ponsel. Dirinya akan menjual ponsel pemberian Renan dan membeli ponsel baru walaupun tidak sebagus dan semahal ponsel sebelumnya.
Setelah selesai dengan urusan ponsel Ilona berpindah ke sebuah toko perhiasan dipusat perbelanjaan, ia menjual semua perhiasan yang dipakainya kecuali cincin pernikahan. Untuk itu Ilona berniat menyimpannya saja.
"Semuanya bernilai 3 milyar ya mbak" celetuk penjual perhiasan tersebut. Ilona mengangguk saja. Tidak heran mengapa semahal itu. Sebab Renan selalu membelikannya perhiasan diatas harga 500jt. Kata Renan, Ilona itu sama seperti perhiasan yaitu sama-sama mahal dan berharga. Bullshit!!
"Transfer ke rekening bisa nggak mbak?" tanya Ilona.
"Bisa mbak"
Setelah selesai dengan urusan perhiasan Ilona mampir ke rumah makan untuk mengisi perutnya. Malam semakin larut menunjukkan pukul 22.00. Ilona menghembuskan napas, tidak disangka hari ini akan menjadi hari tersial sepanjang hidupnya.
***
Bau alkohol begitu menyeruak dari tubuh terkulai lemas lelaki perawakan atletis itu. Beberapa botol bir berserakan serta kamar mirip kapal pecah menandakan kefruatasian seseorang di dalamnya.
Tok tok tok
Ketukan pintu sedari tadi tak dihiraukan, hingga suara dobrakan berhasil mengalihkan pandangan kosong lelaki itu kearah remaja berusia 18 tahun.
"Kak!"
Linata histeris, tidak menyangka akan menjadi seburuk ini. "Renan, sayang sadar nak" Linata mengusap rambut acak-acakan Renan sembari menangis.
"Kak sadar kak! Nggak seharusnya lo kayak gini!" seru Kenan, adik kandung Renan.
"Nggak seharusnya lo bilang? ILONA PERGI KENAN! DIA NINGGALIN GUE!!" teriak Renan.
"LO TOLOL!! LO SENDIRI YANG BIKIN DIA PERGI! LO UDAH SAKITIN DIA!!" seru Kenan tak mau kalah. Lelaki Remaja itu tadi tak sengaja mendengar semua penuturan sang Kakak kala di ruang tamu bersama orang tuanya.
"Anjing lo!" Renan bersiap menghajar Kenan, namun segera ditahan oleh Fadi. "Renan sadar dia adik kamu!!"
"Bukan gini cara dapetin Kak Ilona kembali! Cari dia sampai ke ujung dunia sekalipun! Jelasin semuanya dan minta maaf, bahkan kalau perlu cium kakinya!" Kenan marah. Mengapa otak kakaknya ini cetek sekali. Mabuk-mabukan tidak akan membuahkan hasil apapun.
Renan terdiam sesaat kemudian mengangguk lantas beranjak dengan sempoyongan.
"Anter gue pulang" Sedetik kemudian Renan ambruk tak sadarkan diri
-----------------------
Finish part 6
Semoga suka sama cerita aku..Jangan lupa :
Follow
Vote
dan
KomenSee u....

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wife (Lengkap)
Любовные романыPemberitahuan 🎤 -Cerita sudah banyak revisi alur, mohon maaf jika tidak sama dengan sebelumnya. - Cerita ini murni dari imajinasi saya, jika terdapat beberapa kesamaan nama tokoh dan tempat tidak disengaja. - Tidak suka dengan ceritanya langsung...