ENAM

20 6 0
                                    

Halo kalian-kalian, makasih banget buat yang udah baca, baca sampai nanti ending ya.

HAPPY READING SEMUA-MUA


***

"Tumben bang Rian kaga ada, biasanya kalo gw lama dia udah teriak-teriak," ucap Liza heran. Karena biasanya pagi-pagi gini abangnya udah ada di depan kamarnya dan meneriakinya.

Tapi sekarang abangnya belum juga nampakin batang idungnya.

Liza yang mempunyai pikiran itu langsung geleng-geleng. "Malah bagus bang Rian kaga ada, gw udah pusing dengerin teriakan dia."

Liza langsung ke ruang makan dan hanya melihat bundanya sendirian.

"Bunda kok sendiri? abang mana?"

"Abang kamu udah jalan duluan."

"Kok bang Rian ninggalin aku, terus aku berangakat sekolah sama siapa?"

"Udah kamu makan dulu ni," bunda Yena memberikan sebuah roti kepada anaknya.

"Nanti yang anter kamu anaknya temen bunda."

"Hah siapa?"

"Ada pokonya, dia temen sekelas kamu."

***

"Mana si, kata bunda dia udah ada," mata Liza mencari dimana keberadaan orang yang akan mengantarnya sekolah.

"Liza."

"Kaya ada yang manggil gua." batin Liza. Dia memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang bersuara.

"Ayo buruan naik."

"Lu siapa?" Liza tidak mengenali orang itu karena mukanya tertutup oleh helm.

"Gua Zayn," ucap Zayn sambil membuka helm nya.

"Hah demi apa ini Zayn?"

"Zayn? Lu ngapain disini?"

Zayn memutar bola matanya malas. "Gua disuruh bokap gw antar jemput lu sekolah selama satu bulan."

"Jadi dia orang yang dimaksud bunda. Eh tapi..."

"Apa-apa?!! antar jemut selama satu bulan?!" Liza membulatkan matanya kaget.

"Cepet naik, udah telat."

"Eh e-iya,"

Jujur Liza benar benar gugup saat bersama Zayn. Badan Liza sedikit gemeteran saat dirinya sudah menaiki motor Zayn.

"Bisa biasa aja gak?" tanya Zayn yang tau kalau orang yang di belakangnya tengah gugup.

"I-iya, maaf."

***

"Cepet juga lu, langsung di ajak berangkat bareng," ucap Alwi.

Alwi mendudukkan dirinya di samping Zayn yang sedang duduk di pinggir lapangan.

"Ga jelas lu."

"Eh, emang gua gak tau tadi lu berangkat sama Liza. Benerkan dugaan gw kalo lu itu demen ama dia," ucap Alwi menggoda Zayn.

"Ckk, apaan si. Orang gw disuruh bokap gw buat anter Liza."

"Nganter jemput selama satu bulan kan maksud lu?"

"Tau dari mana lu."

"Alwi gitu loh tau semua nya," ucap Alwi sombong.

Zayn memutar bola matanya malas. "Lu serius nerima tawaran bokap lu?" lanjut Alwi.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang