DELAPAN

20 6 4
                                    

Bingung mau ngomong apa, pokoknya yang udah baca cerita ini makasih yang banyak.

HAPPY READING SEMUA-MUA

***

"Ngapain aja lama banget?"

"Udah jangan banyak nanya, sekarang lu bilang mau bawa gua kemana?" ucap Liza penuh penekanan.

"Udah jangan banyak nanya." Zayn mengikuti ucapan Liza. Liza memutar bola matanya malas.

"Sekarang lu naik, cepetan." Zayn menyuruh Liza menaiki motornya.

Di perjalanan yang entah kemana tujuannya. Zayn membawa motornya dengan pelan menikmati setiap angin yang berlalu.

Liza melebarkan senyumannya. Zayn yang melihat Liza terseyum dari kaca spion ikut tersenyum juga.

"Ngapa lu senyum-senyum," senyum Liza luntur seketika. "Pasti lu seneng kan gua ajak jalan kaya gini," ucap Zayn pede.

Liza memutar bola matanya malas "Gak, malah justru gua males jalan sama lu."

"Males jalan tapi senyum-semyum gitu."

"Emng gua senyum pas lagi sama lu doang, kaga!! Gw itu selalu tersenyum kapan dan dimana pun gw berada. Emang kaya lu cowok dingin," ejek Liza.

"Dingin dingin gini, tapi ganteng kan?" Zayn menggoda Liza.

"Gak," jawab Liza cepat. "Zayn? Ganteng? Ya pasti," batinya berkata lain.

"Zayn lu ngajak gua pergi cuma keliling naik motor doang gitu?" tanya Liza karena sudah 1 jam ia di atas motor dan tidak sampai tempat tujuan.

"Terus lu mau naik apa? Getek?" Zayn salah mengerti ucapan Liza.

"Ih bukan gitu maksud gw."

"Trus gimana?"

"Ya kirain lu bawa gw ke cafe atau ke taman gitu, dari pada naik motor lama-lama gua pegel tau gak."

"Itu mah mau lu doang gua ajak ke cafe, emang ada duit?"

"Yaudah bawa gua ke tempat lain."

"Ke Ragunan mau?"

"Ih Zayn mah, itu kejauhan." Liza kesal.

"Yaudah, lu mau kemana hmm?"

" Taman yang deket sini"

"Oke, gas. Pegangan yang kenceng, gua pengen ngebut."

"Dih ogah."

"Cepet pegang, mau cepet nyampe gak?"

"Mau, tapi gak pake pegang lu juga, gak sudi tau gak."

"Batu ni anak," batin Zayn.

Tanpa berfikir panjang Zayn langsung menaikan kecepatannya membuat Liza teriak ketakutan. "ZAYN!!!"

***

"Rian adik kamu mana?" bunda Yena tidak melihat Liza di kamarnya.

"Dia pergi sama Ambar" jawab Rian yang berada di depan TV sambil makan cemilan.

"Pergi sama Ambar?"

"Iya."

"Tadi kata Ambar dia gak jadi pergi sama Liza."

"Gak jadi?"

"Iya, tadi Ambar bilang kalo dia pulang aja gak jadi pergi sama Liza, katanya Liza pengen istirahat," penjelasan Bunda Yena. "Coba kamu telepon Ambar."

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang