TUJUH BELAS

13 6 0
                                    

Alhamdulillah masih punya tekat untuk lanjut cerita walau gak ada yang baca, semoga bisa sampai ending.

HAPPY READING

***

"Gua tadi di telepon nyokapnya Zayn, katanya Zayn belum pulang sekolah." Devan memulai pembicaraan.

Sekarang Devan, Alwi, bagas, dan fathin sedang duduk di cafe yang belakangan ini sering mereka kunjungi.

Biasanya mereka kalau ngumpul gini di club, tapi sekarang mereka malah keseringan di cafe, dan itu semua karena perintah dari Zayn.

"Zayn belum pulang?" tanya Fathin heran.

"Iya, tadi nyokapnya Zayn bilang ke gua," jawab Devan.

"Emang kemana dia? biasanya kan kalo di gak pulang, dia nongkrong di sini. Apa... mungkin dia ke club?" tebak Bagas.

"Gak mungkin deh kayanya kalo Zayn ke club," jawab Alwi tidak setuju dengan perkataan Bagas.

"Gak mungkin gimana? biasanya juga di kesono," ucap Bagas.

"Zayn udah gak pernah ke club belakangan ini. Kalian emang gak sadar? belakangan ini kita kalo ngumpul Zayn mintanya di cefe aja," penjelasan Alwi.

Tiga teman lainnya hanya menggangguk menyetujui ucapan Alwi.

"Tapi gua heran, kok Zayn malah jadi anak sok bener gitu, biasanya dia kan yang paling seneng kalo ke club, mabok-mabokan, minum alkohol sampe puyeng. Eh sekarang malah duduk di cafe minum jus Alpuket," ucap Fathin.

"Kayanya... itu karena Liza deh," tebakan Alwi.

"Liza?" Devan heran.

"Iya, cewek yang kemaren kita liat di sini."

"Apa hubungannya Liza sama Zayn?"

"Zayn suka sama Liza," ungkap Alwi tanpa sadar bahwa ia telah membongkar rahasia Zayn.

"Apa?! Jadi bener Zayn demen sama tu cewek?!" Bagas kaget.

"Mampus gua keceplosan, bodoamat lah," batin Alwi.

"Gila?! Ternyata paduka kita lagi jatuh cinta," ucap Devan.

"Mungkin karena Zayn suka sama Liza, dia jadi berubah jadi anak baik."

"Tapi, bukannya dia udah punya pacar?" tanya Fathin.

"Kayanya si itu bukan pacarnya, soalnya gua gak pernah denger kalo Liza punya pacar."

"Gak papalah kalo Liza udah punya pacar. Tikung dikit, Liza pasti mau sama Zayn, paduka kita kan ganteng."

"Goblok lu Gas, itu sama aja ngerusak hubungan orang. Tapi gua setuju si sama omongan lu," ucap Fathin.

***

Liza dan Zayn sudah berada di depan Villa yang telihat sudah tua, terdapat ranting dan daun kering berserakan.

"Zayn, lu serius ini beneran Vila?" Liza berbisik. Dia terus menempel di belakang Zayn karena takut dengan suasana Villa itu yang menyeramkan.

"Kalo tadi gua liat bacaan di depan, ini bener Villa. Tapi kok malah keliatan kaya rumah hantu."

"Ish, Zayn jangan nakutin."

Liza melihat sekitaran rumah tua itu. Ketika Liza melihat ke depan, Zaynnya sudah pergi masuk ke dalam rumah itu. "Zayn!!"

"Zayn!! Lu dimana?!!" Liza mulai masuk rumah tua itu. Mata dia langsung melihat Zayn sedang mengngobrol dengan seorang pria.

"Zayn, ini siapa?" bisik Liza. Dia kembali bersembunyi di belakang tubuh Zayn.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang