LIMA BELAS

18 6 2
                                    

Selamat membaca <3

***

Sepertinya pagi ini kejadian kemarin akan terjadi lagi. Lina dan gengnya itu sudah siap untuk menghalangkan jalan Liza.

Sebelum Lina dan gengnya melakukan aksinya, Zayn dengan cepat mendekati Liza dan langsung memegang tangan Liza.

"Lu ngapain si," ucap Liza yang ingin melepas genggaman tangan Zayn, tapi tidak berhasil.

"Udah diem aja," bisik Zayn.

Liza dan Zayn bejalan bersama melewati Lina dan gengnya itu. Zayn melirik Lina seakan-akan maksud tatapannya ingin membunuh.

Lina sebal ketika rencana nya gagal. "Kalo kaga ada Zayn, lu udah abis sama gua," batinnya penuh kekesalan.

Merasa sudah jauh dari Lina dan gengnya. Liza dengan cepat langsung melepas genggaman tangan Zayn.

"Udah si, gausah pegang-pegang bisa?"

"Eh kalo tadi gua gak sama lu, pasti lu udah di apa-apain lagi sama Lina."

"Kan gua udah bilang, jangan pernah peduliin gua lagi Zayn," ucap Liza lalu pergi.

Zayn menatap kepergian Liza dengan tatapan sandu. "Giamaa gua gak peduli sama lu Za, gua cinta sama lu, gua gak mau orang yang gua cintai itu kenapa-kenapa, dan itu lo," batin Zayn.

Andai Zayn bisa bicara seperti itu di depan Liza. Tapi itu tidak akan mungkin.

Dia takut bilang seperti itu kepada Liza. Dia takut Liza tidak akan membalas persaannya. Mungkin menurut Zayn mencintai dalam diam itu lebih baik.

***

Sudah seharian ini di sekolah Liza masih saja mengabaikan Zayn. Ini benar-benar membuat Zayn sedih.

Liza, Alsa, dan Aina sedang berdiri di depan ruangan kelas mereka. "Gua duluan ya udah di jemput, dadah," pamit Aina lalu pergi.

"Helo beb." Alwi dan Zayn datang menghampiri Liza dan Alsa. "Lu pulang sama gua, oke?"

"Gak."

"Tadi kan berangkat sekolah bareng, pulangnya juga harus bareng."

"Siapa yang buat aturan kaya gitu?"

"Nyokap lu."

"Mama lagi mama lagi, kayanya dia udah kena jampe-jampenya Alwi."

"Gak usah banyak ngelamun, ayo," ajak Alwi.

"Liza gua duluan ya. Do'ain gua, semuga cepet lepas dari siksaan dunia ini," ucap Alsa berbisik pada Liza.

Liza tertawa kecil. "Iya, semangat Alsa," ucap Liza yang ikut berbisik.

Alwi memegang pergelangan tangan Alsa. "Ayo beb."

"Jangan sentuh gua!" ucap terakhir Alsa lalu pergi yang disusul oleh Alwi.

Kini tinggal sisa satu perempuan dan satu laki-laki yang sedang tidak baik hubungannya.

"Gua tunggu di parkiran," ucap Zayn langsung pergi saja membuat Liza sedikit kesal.

"Ih, kok jadi dia yang jadi ninggalin gua. Dari kemaren dia selalu larang gua buat pergi duluan, gak ngebolehin gua jalan sendiri di sekolah. Sekarang malah ninggalin gua sendirian," gumam Liza.

***

"Lah, ini Zayn mau bawa gua kemana, ini kan bukan arah rumah gua. Gua mau nanya dia..., tapi gua kan masih ngediemin dia," batin Liza setelah dia sadar kalau jalan ini bukan jalan arah ke rumahnya.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang