DUA PULUH EMPAT

12 2 0
                                    

HAPPY READING SEMUA :)

***

Liza membuka pintu perpustakaan. Dia langsung memasuki ruangan itu bersama Zayn yang berada di belakangnya.

"Gila ternyata Perpusnya segede ini. Kalo gede gini mau sampe kapan kelarnya kalo dibersihinnya cuma berdua?" Liza ngeluh.

Baru masuk perpustakaan aja sudah terlihat besar, gimana dalamnya nanti.

"Gak usah dibersihin, kerajinan banget." Zayn mendudukkan dirinya di salah satu bangku di sana.

"Di omelin baru tau rasa lu."

"Perpustakaan segede gaban gini, kotoran juga pada kaga keliatan. Santai aja kali, bu Wiwi juga bakal gak sadar."

"Karena gua anak yang baik, gua akan tetep ngelakuin tanggung jawab gua." Liza pergi meninggalkan Zayn.

Zayn menutar bola matanya malas. Dari pada bersihin perpustakaan lebih baik dia tidur.

Duk.

"Aduh." Zayn meringis ketika ada sebuah kamoceng mengenai belakang kepalanya.

"Zayn!! Bersih-bersih!! Ngapa jadi tidur?!" marah Liza.

"Kan tadi gua udah bilang, gua gak mau!"

Liza mehembuska nafasnya kesal. "Yaudah, seterah lu!!" ucap Liza, dia mengambil kemoceng yang tadi ia lempar dan langsung mengerjakan tugasnya.

Liza yang sedang membersihkan debu di lemari-lemari. Mata dia lansung menemukan sebuah buku yang dapat mengalihkan perhatiannya.

Dia menyipitkan matanya bermaksud membaca judul buku tersebut. Kenapa dia menyipitkan matanya? Karena buku itu berada di lantai rak paling atas.

"Jingga," ucap Liza menyebutkan judul buku tersebut. Cover buku itu benar-benar cantik, berwarna biru, warna kesukaannya.

Tanpa berpikir panjang dia langsung berjinjit mengambil buku itu, tapi karena bukunya terlalu tinggi akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tangga yang sudah di sedikan di perpustakaan.

Dia memposisikan tangganya lalu menaikinya.
"Yes dapet," batin Liza saat berhasil mengambil buku itu.

Liza memulai menurunkan kakinya perlahan-lahan, namun. "AAAAA!!!" dia terpeleset.

Liza menutup matanya takut. "Kaya ada yang nangkep gua." Liza membuka perlahan matanya.

Wajahnya kini sedang berhadapan dengan seseorang yang menahan tubuhnya yang tadi hampir jatuh.

"Lu gak papa?"

Liza tidak menjawab, dia menatap wajah orang itu yang sangat dekat dengan wajahnya.

"LIZAA!!!"

Liza sadar, dia langsung membenarkan posisi nya.

"Zayn?" ucap Liza melihat arah dimana Zayn berada.

"Lu ngapain sama Erik?" tanya Zayn.

Pasti kalian ngira kalau Zayn yang menolong Liza kan? Itu salah. Yang menolong Liza adalah Erik.

Zayn terbangun dari tidurnya ketika dia mendengar teriakan Liza. Dia langsung menghampiri Liza dan mata dia melihat Erik dan Liza yang sedang melakukan seperti adegan romantis.

"Kalian berdua ngapain?"

Tidak ada respon dari keduanya.

"Jawab," tekan Zayn.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang