LIMA

26 6 2
                                    



HAPPY READING SEMUA-MUA

***

"Za, tadi lu di panggil Pak Ridwan kenapa?" tanya Alsa.

Pertemanan yang berisi tiga orang itu tengah duduk di meja bundar samping sekolah yang di situ juga terdapat kolam ikan.

"Pak Ridwan cuma bilang Terima kasih," jawab Liza.

"Makasih? Makasih buat apa?"

"Dia bilang makasih karna gua udah nolongin Zayn."

"Nolongin Zayn?"

"Plis Za. Ceritain nya jangan setengah-setengah," komentar Alsa.

"Ya abisnya lu motong cerita gua mulu, gua kan belom selasai ngomong."

"Hehehe, maap abisnya gua kepo."

"Jadi gini, kemarin malem pas abis pulang dari rumah Aina. Gua ketemu sama Zayn, dia kecelakaan."

"What?!! Zayn kecelakaan?!" kaget Alsa.

"Iya, mangkannya pak Ridwan bilang makasih sama gua soalnya gua udah nolongin Zayn sama bawa dia kerumah sakit."

"Tapi tadi Zayn baik-baik aja kok, kaya bukan orang yang lagi sakit," heran Aina.

"Lu tau dari mana kalo pak Ridwan bokapnya Zayn?" tanya Alsa.

"Dari Alwi."

"Alwi? Lu deket sama dia?"

"Gak sih. Lebih dia yang sokap sama gua."

"Kenapa cemburu lu Al?" tanya Aina.

"Dih, cemburu. Helowww kaga ya."

"Jangan jaim-jaim Al, duga'an gua kayanya bener nih selama ini, kalo lu itu naksir sama Alwi, iyakan.... jujur aja," goda Aina.

"Jangan sok tau, ya kali gua demen sama kadal busuk kaya dia, udah ah gua mau balik ke kelas."

***

Bang Rian menghentikan motornya di depan perusahaan tempat kerja bundanya.

Memliki barang yang ketinggalan, Bang Rian harus mengantarkan barang itu kepada bundanya. Dan pasti ada Liza juga di sini, karena Bang Rian sebelumnya sudah menjemput Liza.

Memasuki pintu utama perusahaan itu, bang Rian dan Liza berjalan ke arah meja repsesionis.

"Permisi ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin bertemu dengan Bu Yena ada?"

"Oh Bu Yena ada di lantai 3, kamu bisa pakai lift itu," tangan resepsionis itu terulur menunjukkan keberadaan lift.

"Oke makasi."

Berjalan menuju lift berada, masuk ke dalam lift itu lalu naik ke lantai tiga. Ruangan bundanya berada.

Tokk...tokk...tokk

"Masuk."

Bang Rian membuka pintu itu berjalan ke dalam bersama Liza yang di belakangnya.

"Bunda."

"Eh Rian... Liza. Sini duduk."

"Gak usah bun, kita kesini cuma mau kasih barang bunda yang ketinggalan." Rian menyodorkan barang itu ke bundanya.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang