DUA PULUH TIGA

10 2 0
                                    

Halo semua, kita lanjut ke bab 23. Ramein setiap paragraf, gak maksa juga. Terimakasih.

HAPPY READING <3

***

"Liza!!"

langkah Liza terhenti kala Lina dan gengnya menghalanginya jalan di koridor sekolah. "Aduh mau ngapain lagi si Lina," gumamnya.

"Lu itu emang bener-bener cewek murahan ya!! kemaren lu deketin Zayn!! Sekarang lu malah deketin cowok gua!!" bentak Lina.

"Deketin cowok lu gimana si hah?!"

"Gak usah sok gak tau!! semalem lu jalan sama cowok gua kan?!"

"Cowok lu emang siapa? gua tau aja enggak."

"Erik!! Dia cowok gua!!"

"Ternyata Erik sama Lina pacaran," batin Liza. Dia baru tau ternyata Erik adalah pacarnya Lina. Pantesan kemarin Lina ada di ruangan bu Risma bersama Erik.

"Kasih pelajaran aja Lin!!" tutur Cia.

"Bener!! ni anak kalo di diemin makin ngelunjak!!" lanjut Vina.

"Bawa dia ke toilet," perintah Lina kepada gengnya.

"Siap," ucap Cia, Riri, dan Vina bersamaan, mereka membawa Liza.

"Kalian mau ngapain gua lagi si?!!! lepas gak!!! Lina!!!" teriak Liza. Mencoba kabur dari mereka tapi tenaga Liza tidak bisa melawan 3 orang sekaligus.

"Zayn... lu dimana, tolong gua."

***

"Eh liat Liza ga?" tanya Zayn dengan siswa yang sedang duduk di taman sekolah.

Dia sedang mencari Liza karena saat sampai sekolah ia meninggalkan Liza sendirian.

"Engga."

"Lu liat?" Tanyanya pada siswa lain.

"Engga."

Zayn mengacak-ngacak rambutnya. "Liza lu dimana?" batinnya gusar.

"Alsa!! Aina!!" Zayn memenggil Alsa dan Aina ketika ia melihat mereka sedang bediri di depan mading.

"Zayn? Kenapa?"

"Liat Liza?"

"Engga, gua aja baru dateng," jawab Alsa.

"Kita juga dari tadi belum ketemu sama Liza," lanjut Aina. Alsa mengangguk-angguk mendengar ucapan Aina.

"Kira-kira dia di mana ya?" tanya Zayn.

"Bukannya lu selalu berangkat bareng Liza?" tanya Alsa.

"Iya, tadi gua berangkat bareng Liza, tapi gua tinggal dia sebentar, terus gua gak liat dia lagi."

"Coba cari di toilet deh, siapa tau ada Liza," saran Aina.

"Bisa jadi, yaudah gua mau cari Liza dulu di sana."

"Mau kita temenin?" tawar Aina.

"Gak usah, makasih ya," ucap Zayn lalu berlari pergi.

Aina dan Alsa melongo mendengar ucapan terakhir Zayn.

"Ini gak salah Zayn bilang makasih?" tanya Alsa heran.

"Enggak, kuping gua masih berfungsi kok," ucap Aina sambil melongo heran.

***

Byur.

Gayung yang berisi air penuh disiram ke badan Liza, siapa lagi kalo bukan Lina. Liza tidak bisa berbuat apa-apa karena tangannya dia di tahan oleh Cia dan Riri.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang