DUA PULUH ENAM

9 3 0
                                    

Gimana-gimana perkembangan cerita ALIZAYN ini? Apakah masih nyambung dan jelas? Kalo ada kesalahan mohon teguran nya.

HAPPY READING SEMUA :)

***

"Jadi lu mau cerita apaan?" tanya Alsa.

"Tapi kalo gua cerita sama kalian, kalian jangan marah ya," ucap Liza.

"Emang lu mau cerita apa si sampe ngomong gitu?" tanya Aina.

"Pokonya kalian janji dulu jangan marah."

"Iya iya."

"Ini tentang Lina sama temen-temennya." Liza memulai cerita.

"Lu kenal Lina?" tanya Alsa cepat ketika mendengar ucapan Liza.

"Dengerin dulu gua belom selesai," ucap Liza.

"Oke oke, lanjut." Alsa menyuruh Liza untuk melanjutkan ceritanya.

"Pertama tentang tangan gua yang luka, kalian pada masih inget kan?"

"Masih," jawab Alsa dan Aina bersamaan.

"Jadi sebenernya itu, tangan gua luka karena Lina."

"Lina?!" Alsa kaget.

"Iya, dia sandung kaki gua sampe jatoh terus dia injek tangan gua."

"Apa!!! Kok lu gak bilang!!!" Alsa marah.

"Alsa kan tadi udah janji jangan marah," ucap Liza. Alsa menghembuskan nafasnya sabar.

"Lanjut aja Za," ucap Aina.

"Trus ini tentang kemaren di sekolah kenapa gua telat. Jadi..., tadi gua di bully sama Lina dan temennya juga di toilet," ucap Liza lagi-lagi membuat Alsa dan Aina kaget.

"Liza!!! ku di bully?!!" kata Alsa kaget.

"Iya."

"Alsa tenang dulu," ucap Aina menenangkan Alsa lalu kembali pada Liza.

"Za, kok lu gak pernah cerita kalo lu pernah di bully sama mereka?" tanya Aina baik-baik.

"Maaf, gua takut kalian marah."

"Ya pasti marah!! Gimana gak marah, sahabat kita di bully gitu!!" Alsa emosi.

"Alsa tenang!" ucap Aina sedikit meninggi.

"Oke kalian ini gua maapin lu. Tapi, kalo lu ngerahasiain apa-apa lagi dari kita, gua marah sama lu," ucap Alsa setelah beberapa menit menenangkan pikirannya.

"Iya, jadi kalian gak marah kan?" tanya Liza senang muka imutnya.

"Gak usah sok imut," cibir Alsa.

"Al, kan dia emang imut," bisik Aina pada Alsa.

"Bener juga si," gumam Alsa.

***

Liza memasuki kamarnya setelah makan malam dengan bunda dan abangnya. Ponselnya sedari tadi berdering menandakan ada yang menghubunginya, mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang menelepon nya.

"Siapa ni?" ucap Liza melihat nomer tanpa nama yang menghubunginya.

Tanpa lama lagi, ia mengangkat panggilan itu. "Halo ini siapa ya?"

"Halo Za, ini gua Erik."

"Erik? kenapa nelfon gua?"

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang