DELAPAN BELAS

13 6 0
                                    

Selamat baca wey *mulai kehabisan kata.

*** 

"Aina, kok Liza tumben belum dateng ya?" tanya Alsa.

"Gak tau dah, kesiangan kali."

Alsa dan Aina sedang menunggu kedatangan Liza di kelas. 5 menit lagi kelas akan masuk, tapi Liza belum juga datang.

"Alwi!! Zayn udah dateng?" tanya Aina saat Alwi baru masuk ke kelas.

"Zayn ilang," ucap Alwi enteng.

"Hah!! Ilang?! yang bener dong kalo ngomong!"

"Bener beb."

"Ilang gimana?" tanya Aina.

"Dari kemaren Zayn belom pulang ke rumah, udah di telepon nomernya gak aktif."

"Trus Liza berangkat sekolahnya sama siapa kalo Zayn ilang," tanya Alsa.

"Emang Liza belom dateng?" tanya Alwi balik.

Alsa memutar bola matanya malas. "Kalo dia udah dateng pasti dia udah ada di sini. Terus kita juga ngapain nanyain Liza."

"Hehehe, gak kepikiran sampe ke situ beb."

***

Liza terbangun dari tidurnya kala sinar matahari masuk dari jendela, dia mengucak-ngucak matanya.

"Zayn." Liza memanggil Zayn tapi tidak ada jawaban.

Liza menengok ke samping bawah tempat yang semalam Zayn tidurin, tapi Zayn sudah tidak ada, karpet yang semalam sebagai alas tidur Zayn juga sudah terlipat rapih.

Liza langsung turun dari ranjangnya. "Zayn, lu dimana?!!"

"Zayn!! Lu ninggalin gua?!!" Liza keluar dari kamar itu tapi Zayn juga tidak ada. "Mmm... Zayn jahat," umpatnya.

Liza langsung berjalan ke luar Vila, dia melihat motor Zayn yang semalam di parkir di depan sudah tidak ada.

"Zayn, lu bener ninggalin gua."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, seketika Liza nangis, dia langsung duduk bersender dengan tiang yang ada di Villa itu. Kepalanya ia tundukkan, dan menenggelamkannya di atas tumpuan lututnya.

"Zayn...." Liza mengucapkan nama Zayn di sela tangisannya.

Bahu Liza gemeteran, tangisan dia pun semakin menjadi.

"AAAA...!!" teriak Liza saat ada orang yang memegang bahunya. Ia menengokkan kepalanya ke samping, mata dia langsung melihat Zayn yang sedang tersenyum manis di hadapan wajahnya.

"Kenapa hm?"

"ZAYN!!!" Liza langsung memeluk Zayn, dia benar-benar takut.

"Hey, kenapa nangis?" ucap Zayn lembut. Tangan Zayn menangkup wajah Liza yang di penuhi air mata. Dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah indah Liza.

"Zayn ninggalin Liza?" ucap Liza dengan suara isakan.

"Zayn enggak ninggalin Liza kok," ucap Zayn lembut.

"Trus tadi Zayn kemana? motor Zayn juga gak ada," ucap Liza sambil meletakkan tangannya di atas tangan Zayn yang masing menangkup wajahnya.

"Zayn abis dari samping Vila. Kan kemarin motor Zayn gak bisa nyala, jadi Zayn benerin, supaya kita bisa cepet pulang, Liza mau pulang kan?"

Liza menganggukkan kepalanya berkali-kali. "Trus udah bisa nyala motornya?"

"Udah, tadi di bantuin sama pak Gugun."

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang