SEPULUH

13 5 0
                                    

HAPPY READING SEMUA-MUA

***

"Turun," ucap Zayn menyuruh Liza turun dari motornya karena mereka sudah sampai sekolah. Tapi tidak ada sautan dari orang yang ada di belakangnya. "Eh turun. Woyy!!"

Liza bangun dari tidurnya. Ya, Liza tertidur. Dia benar-benar ngantuk, pasalnya semalam bergadang cuma karna menonton drama Korea favoritnya.

"Ini di mana?" ucapnya sambil mengucek matanya.

"Di pelaminan."

"Hah?"

"Di sekolah lah Liza...."

"Ish lu mah."

"Cepet turun, liat tuh kita jadi tontonan orang-orang."

Gimana gak ditonton orang-orang. Tadi bahu Zayn menjadi tumpunan kepala Liza yang tertidur. Apalagi tangan Liza yang masih betah memeluk pinggang Zayn.

Liza melihat sekeliling dan benar satu sekolahan sedang memerhatikan dia dan Zayn.

"Kayanya tu tangan betah banget," ejek Zayn.

"Apa?"

"Tangan lu!"

"E-eh, maap gak tau." Liza langsung melepas tangannya yang bersarang di pinggang Zayn.

"Gak tau apa sengaja?" Zayn goda Liza.

"Ih dasar lu ya?" Liza langsung turun dan pergi.

Sejujurnya Zayn ingin sekali tersenyum geli karena kelakuan Liza. Tapi keadaan sekarang membuat dia harus tetap menjaga image dia.

***

Siswa-siswi melirik Liza yang berjalan di Koridor sekolah dengan tatapan yang sinis. Mereka berbisik, sepertinya mereka sedang gosip tentang kejadian tadi dia dan Zayn.

"Aduhh."

Ada orang yang sengaja menyelengkat kaki Liza hingga Liza terjatuh.

"Hahahaha" Tawa mereka.

Salah satu orang dari mereka jongkook menyamai Liza yang terduduk. "Dari awal lu masuk sekolah ini, gw udah liat gerak gerik lu. Dasar cewek murahan!!" ucap Lina ketua geng mereka.

"Lu itu gak pantes deket deket sama Zayn!!!"

"Bener!! Pasti lu deketin Zayn ada maunya kan?!"

"Bener tu"

"Udah kita ke kelas aja" Lina berdiri lalu menginjak tangan Liza lalu memutar-mutarkan telapak kakinya yang memakai sepatu. Uh, pasti rasanya sangat sakit.

"Auu." Liza kesakitan.

"Kesiann...."

"Udah yu gaes kita ke kelas,"  ucap Lina di ikuti gengnya yang berisi 4 orang itu.

Lina dan ketiga temannya yang bernama Riri, Cia, dan Vina berbeda kelas dengan Liza, Zayn, Alwi, Alsa, dan juga Aina.

Mereka geng yang tidak pernah diakui di sekolah itu. Mereka hanya bergaya keren dengan mental patungan.

Liza yang sedang mengelus elus tangannya yang memerah. Bibir Liza terus komat kamit mencibir orang yang udah buat dia jatuh.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang terulur di depan wajahnya.

"Bangun." Liza mendongakkan kepalanya. Ternyata tangan itu milik Zayn.

Liza mengambil uluran tangan Zayn dengan tangan sebelah kiri, tangan sebelah kanannya lah yang tadi di injak oleh Lina.

ALIZAYN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang