0.1

9.4K 2.1K 232
                                    

Jeongwoo kini duduk di atas kasurnya, dengan Jaehyuk yang juga ikut duduk di hadapannya.

Awalnya Jeongwoo masih takut dan tak mau berbalik badan, tapi setelah diyakinkan oleh Jaehyuk selama lima menit, akhirnya yang lebih muda mau melihat ke arahnya.

Jeongwoo bersyukur karna Jaehyuk tak terlihat menyeramkan seperti hantu yang ia kira. Tak ada luka ataupun darah di tubuh, ia terlihat seperti manusia normal dalam keadaan utuh, namun tak dapat disentuh maupun menyentuh.

Hal itu membuat Jeongwoo sadar, meski sekarang ia dan Jaehyuk duduk berhadapan, jarak mereka tetap jauh.

Jaehyuk dan Jeongwoo bukan lagi dua makhluk yang sama, mereka berbeda. Dan dunia ini, sudah bukan tempat Jaehyuk lagi.

Itu menyakitkan bagi Jeongwoo, membuatnya mencuri waktu untuk menangis sebentar sebelum mendengar apa yang Jaehyuk inginkan. Rasanya sesak ketika tahu jika tubuh Jaehyuk telah menetap dalam kegelapan, sedangkan arwahnya masih berkeliaran untuk mencari kebenaran.

"Gue nggak bisa pergi kalo belum tau siapa orang yang udah ngebunuh gue," ucap Jaehyuk, kepalanya tertunduk sedih.

"Lo nggak tau siapa yang udah ngebunuh lo, Bang?" tanya Jeongwoo, matanya sembab karna baru saja menangis.

"Kalo tau, gue nggak mungkin masih di sini."

"Iya sih." Jeongwoo memaki diri dalam hati, merasa telah mengajukan pertanyaan tak berarti. "Tapi kok bisa nggak tau, ya? Gue pikir, semua arwah yang dibunuh pasti tau siapa pembunuhnya."

Wajah Jaehyuk berubah lesu. "Gue lupa, nggak inget apa-apa."

"Sebelum kejadian itu, lo ngapain?"

"Nggak tau, dibilang lupa."

"Lo lupa semua kejadian di hari itu?"

Jaehyuk terdiam sejenak untuk berpikir, membuat Jeongwoo menunggu dengan penasaran.

"Gue ingetnya, gue bangun pagi, terus siangnya ada kelas, pas balik gue langsung ke rumah. Terus..." Ucapan Jaehyuk terhenti, ia kembali berusaha untuk mengingat kejadian di hari kematiannya. "Nggak tau lagi, lupa."

Jeongwoo mendengus pelan, jawaban Jaehyuk tak sesuai dengan yang ia harapkan.

"Btw, gue mau nanya, Bang," ucap Jeongwoo, teringat akan sesuatu.

"Apa?"

"Cuma gue yang bisa lihat lo?"

"Iya."

"Serius?"

"Iya, Woo. Pas lo pingsan abis lihat gue, gue ngedeket ke area pemakaman, dan nggak ada satu orang pun yang bisa ngelihat gue di sana."

"Kenapa cuma gue yang bisa lihat lo? Gue kan bukan anak indigo, selama ini juga nggak pernah ngelihat hantu. Tapi kok tiba-tiba bisa?"

Jaehyuk mengendikkan bahu. "Nggak tau."

"Kok bisa nggak tau?"

"Gue hantu, bukan Tuhan."

Jeongwoo kembali memaki diri dalam hati karna sempat berpikir jika Jaehyuk mengetahui semuanya. Ia pikir hantu bisa mengetahui semua hal, ternyata tidak.

"Tapi ini aneh banget. Gue bukan anak indigo, harusnya nggak bisa ngelihat lo." Jeongwoo masih kekeuh dengan pemikiran jika ia seharusnya tak bisa melihat Jaehyuk, dirinya bukan anak indigo atau seseorang dengan kemampuan istimewa.

Help | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang