"Lo sama temen-temen lo dalam bahaya, Jeongwoo."
Jeongwoo tersentak. "Lo tau dari mana?"
"Gue bisa ngerasain itu."
Perasaan takut dan panik menyerang Jeongwoo secara bersamaan, membuat Jaemin merasa kasihan. Ia tak berniat untuk membuat Jeongwoo ketakutan, tapi dia harus mengetahui itu agar bisa waspada. Bahaya bisa datang dari mana saja.
"Lo tenang dulu, gue ngasih tau biar lo bisa waspada, bukan panik."
"Gimana gue bisa tenang kalo gue sama temen-temen gue lagi dalam bahaya?"
"Panik nggak bakal bikin lo aman."
Jeongwoo mengusap wajahnya kasar. "Terus gue harus gimana?"
"Sebelum kejadian di minimarket, lo ada ngalamin hal aneh lainnya, nggak?" Bukannya menjawab, Jaemin justru balik bertanya.
"Ada." Jeongwoo tak mungkin lupa dengan pesan teror tadi pagi.
"Coba lo ceritain."
"Ceritain apa?"
"Ceritain semua hal aneh yang lo alami, dari awal sampe akhir. Jangan ada yang ditutupi."
"Kenapa gue harus ngelakuin itu?"
"Karna gue bakal bantuin lo." Jaemin menjawab dengan cepat. "Dan gue harus tau apa aja yang udah terjadi, biar bisa bantu."
Tanpa pikir panjang, Jeongwoo menceritakan semuanya pada Jaemin dengan harapan lelaki itu bisa membantu.
Jeongwoo memang baru mengenal Jaemin sejak beberapa jam lalu, tapi entah kenapa, Jeongwoo menaruh harapan yang besar pada sosok itu.
Harapan agar bisa membantu dirinya dan teman-temannya keluar dari teror yang sudah dimulai, sekaligus membantu Jeongwoo untuk mengetahui siapa pelaku dibalik kematian Jaehyuk.
Ya, Jeongwoo juga menceritakan tentang Jaehyuk pada Jaemin sesuai intruksi, yaitu menceritakan semua dari awal sampai akhir. Dan awal dari semua hal aneh yang terjadi pada Jeongwoo adalah melihat Jaehyuk pada saat pemakaman.
"Nih, minum dulu." Jaemin menyodorkan sebotol air mineral usai Jeongwoo bercerita.
Jeongwoo menerima air dengan senang, lalu meneguk isinya untuk menyegarkan tenggorokan.
Di saat Jeongwoo sedang menikmati air minum, Jaemin justru fokus mengemudi dengan kepala yang sedang mencerna cerita dari Jeongwoo.
Di samping memikirkan itu, Jaemin merasa Jeongwoo adalah seorang anak yang mudah diculik. Pasalnya, Jeongwoo terlalu mudah untuk mempercayai seseorang dan itu berbahaya.
"Gue bakal bantu lo," ucap Jaemin ketika Jeongwoo telah puas meneguk air. "Tapi gue butuh bantuan lo juga, supaya bisa berhasil."
"Gue harus bantu apa?"
"Kalo ada hal aneh atau sesuatu yang lo tau, tolong kasih tau gue. Karna gue butuh informasi biar nggak kebingungan."
"Ok." Jeongwoo langsung setuju tanpa pikir panjang.
"Jangan kasih tau ke temen-temen lo kalo gue yang udah nolongin lo di minimarket tadi. Dan jangan kasih tau juga kalo gue bakal bantuin kalian."
Jeongwoo mengernyit. "Kenapa?"
"Omongan temen lo yang namanya Mashiho itu, bisa jadi bener." Jaemin mengingat salah satu hal penting yang Jeongwoo ceritakan tadi. "Pelaku dibalik semua ini mungkin salah satu temen lo sendiri."
"Bukannya hantu?"
"Ini ulah manusia dan hantu."
"Tau dari mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Help | Treasure ✓
Fanfiction"Tolong, temuin orang yang udah ngebunuh gue." -- Jaehyuk ditemukan tewas. Namun di hari pemakaman, Jeongwoo melihat sosoknya di bawah pohon rindang; sedang menyaksikan proses pemakamannya sendiri. Mengetahui hanya Jeongwoo yang dapat melihat sosokn...