0.5

6.9K 1.8K 628
                                    

Mobil yang dikendarai lelaki asing itu berhenti tepat di depan rumah Jeongwoo dan teman-temannya, membuat Jeongwoo mendengus lega karna ia diantar pulang dengan selamat.

"Makasih udah nganter pulang," kata Jeongwoo sambil melepas sabuk pengaman. "Dan makasih udah nolongin gue, Bang."

"Iya, santai aja."

"Yang tadi beneran bukan Bang Doyoung?" Jeongwoo kembali bertanya untuk memastikan.

"Bukan, dia hantu yang nyamar jadi Doyoung."

"Buat apa?"

"Nggak tau."

Jeongwoo sedikit kecewa mendengarnya, padahal ia sangat penasaran. Tapi Jeongwoo juga tak bisa memaksa lelaki itu untuk memberitahu hal yang tak ia ketahui.

"Ya udah deh, gue turun dulu. Sekali lagi, makasih banyak, Bang," ujar Jeongwoo, lalu bergegas turun.

"Tunggu."

Jeongwoo yang baru menutup pintu mobil nampak bingung ketika kaca jendela bergerak turun. Ia melihat lelaki itu mengambil tas yang ada di jok belakang, mengeluarkan selembar kertas dan pena, lalu menulis sesuatu di sana.

"Buat lo." Ia menyodorkan kertas tersebut dan langsung diterima oleh Jeongwoo.

"Ini apa?" Jeongwoo nampak bingung ketika melihat deretan angka acak di atas kertas itu.

"Nomor gue."

"Buat apa?"

"Simpen aja, siapa tau lo butuh gue."

Dih, butuh? Emang siapa lo? balas Jeongwoo dalam hati.

"Siapa nama lo?" tanyanya dari dalam mobil.

"Park Jeongwoo."

"Ok, Jeongwoo. See you, jaga diri baik-baik."

"Eh, bentar." Jeongwoo berpegangan pada kaca jendela, mencegahnya agar tak naik dan tertutup rapat. "Nama lo siapa, Bang?"

Lelaki itu tersenyum tipis. "Na Jaemin."

••••

Ketika Jeongwoo memasuki rumah, semua langsung menyambutnya dengan berbagai pertanyaan. Terutama tentang bagaimana cara ia menghubungi Doyoung disaat ponselnya tertinggal di rumah.

Jeongwoo kini telah mengetahui tentang apa yang terjadi, dan tentu ia kaget. Ternyata benar, Doyoung yang mengajaknya pulang tadi, bukan Doyoung yang asli. Jeongwoo bahkan kaget mengenai pesan yang Doyoung dapat dari nomornya, padahal ia tak mengirimkan pesan apapun karna ponselnya tertinggal.

"Jadi, gimana caranya lo bisa chat Doyoung?" Hyunsuk mengulangi pertanyaan yang belum dijawab oleh Jeongwoo ketika sepuluh temannya sudah berkumpul, beberapa dari mereka datang ke ruang tamu karna mendengar suara bising yang menimbulkan penasaran.

Hanya sepuluh yang Hyunsuk tahu, karna yang satunya lagi tak terlihat. Tapi ia ada di sana, duduk di samping Asahi selaku sahabat terdekatnya.

"Gue nggak chat Bang Doyoung sama sekali," ungkap Jeongwoo jujur, merasa tak perlu ada yang ditutupi.

"Terus, yang chat gue siapa?"

"Gue juga nggak tau."

"Jangan-jangan ... hantu?" terka Yedam yang langsung mendapat pukulan dari Haruto tepat di bahu.

"Ngaco lo, Bang. Jangan sembarangan ngomong." Haruto merapatkan posisi duduknya dengan Jihoon, merasa sedikit takut. "Mana mungkin hantu main hp."

Help | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang