3.0

6.1K 1.3K 207
                                    

Semua yang terjadi dimulai di pemakaman, tepatnya saat Jeongwoo melihat arwah palsu Jaehyuk di pemakaman lelaki itu. Dan kini semua juga berakhir di pemakaman, tepatnya di pemakaman Jeongwoo.

Jeongwoo dan Jihoon tewas karena ledakan, keduanya dimakamkan di tempat yang berbeda atas keinginan pihak keluarga masing-masing. Mereka dimakamkan di hari yang sama, membuat yang lain terpaksa memilih untuk hadir di pemakaman Jeongwoo saja karena lokasi pemakaman Jihoon cukup jauh.

"Maaf, Jeongwoo."

Untuk yang kesekian kali, kalimat maaf kembali keluar dari bibir Jaehyuk, mewakili rasa bersalah yang tak akan pernah hilang seumur hidup. Jaehyuk sudah mendengar semua cerita yang tidak ia ketahui, dan dirinya merasa bersalah atas apa yang terjadi.

Jika Jeongwoo tak membantu arwah palsunya itu, maka semua tak akan sekacau ini.  Jeongwoo tak akan mati, ia tak akan pergi dan masih ada di sini. Rasa peduli pada teman yang dicintai membuat Park Jeongwoo masuk dalam perangkap yang membuatnya kehilangan nyawa sendiri.

"Udah, ini bukan salah lo." Junkyu mencoba menenangkan, meski dirinya juga merasa bersalah. Ia pernah bersikap egois untuk tetap hidup dan mengorbankan sahabatnya itu. "Jeongwoo nggak bakal suka ngelihat lo terus nyalahin diri sendiri, Jae."

"Iya," timpal Doyoung, setuju dengan kalimat Junkyu karena ikut lelah melihat bagaimana kacaunya Jaehyuk. "Ayo pulang, Bang."

Langit kian kelam dan jarum jam terus bergerak ke kanan, menandakan hari akan berganti malam dan mungkin akan segera turun hujan. Dengan berat hati, Jaehyuk meninggalkan makam Jeongwoo bersama dua sahabatnya, menyisakan Jaemin yang masih enggan untuk beranjak.

"Maaf."  Jaemin memandang gundukan tanah yang mengubur seseorang di bawah sana. "Maaf karena nggak nepatin janji buat nolongin lo."

Sejak kematian Jeongwoo, Jaemin mungkin menjadi yang paling sering menenangkan Jaehyuk, Junkyu, dan Doyoung agar tak terus bersedih atau merasa bersalah, padahal ia sendiri terjebak dalam perasaan itu.

Jaemin berhasil mengagalkan Jihoon, namun ia tetap gagal menyelamatkan Jeongwoo. Ia kehilangan lagi, meski sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah, semua di luar kendali dan Jaemin kalah.

"Jisung, Jeongwoo, gue minta maaf."

Lalu rintik hujan perlahan jatuh, membasahi tubuh dan menyamarkan air mata Jaemin yang mulai luruh.

••••

"Jadi gue harus mulai dari mana?" tanya Jaemin, memandang Junkyu dan Doyoung bergantian.

Mereka bertiga beserta Jaehyuk sedang duduk di sofa rumah Junkyu dengan tujuan menjelaskan semua yang terjadi pada dua orang bermarga Kim itu. Jaemin ingin istirahat di hari minggu ini, tapi karna Junkyu sangat penasaran, ia terpaksa meluangkan waktu untuk memberi penjelasan.

Dipikir-pikir, Jaemin memang harus segera meluruskan semua yang terjadi, agar tak punya hutang cerita lagi dan bisa fokus pada kuliahnya kembali.

"Kenapa Jaehyuk masih hidup?" Junkyu menodongkan pertanyaan yang paling membuatnya penasaran. "Gue jelas lihat mayatnya dan dateng ke pemakamannya waktu itu. Masa dia bangkit dari kubur?"

Jaemin menghela napas, sudah ia duga Junkyu akan menanyakan itu.

"Cerita gue mungkin nggak masuk akal buat kalian. Tapi gue nggak bohong sama sekali, jadi terserah kalian mau percaya atau enggak." Jaemin mengingatkan terlebih dahulu. "Jaehyuk nggak bangkit dari kubur, dia sama sekali belum mati. Mayat yang kalian temuin dan makamin waktu itu, bukan Jaehyuk."

Help | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang