EPILOG

7.5K 1.3K 295
                                    

Jeno akhirnya pergi, benar-benar pergi untuk waktu yang lama dan Mark yang mengantarnya. Entah kapan ia akan keluar dan kembali bergabung bersama para sahabatnya, tapi selama apapun itu, Jaemin serta yang lain akan menunggu.

Jeno akan tetap menjadi bagian dari mereka sampai kapanpun.

Setelah Jeno dan Mark pergi, mereka yang tersisa memutuskan untuk mendatangi makam Jeongwoo karna ajakan Jaehyuk. Tak ada alasan khusus mengenai kedatangan ke sana, Jaehyuk hanya merindukan sang teman yang lebih muda.

"Semua beneran udah selesai," ujar Jaehyuk lirih, luka atas kepergian Jeongwoo masih ada dan sepertinya tak akan pernah sembuh total. "Makasih banyak udah berniat buat nolongin gue waktu itu, dan maaf karna gue nggak bisa balas dengan ngelakuin hal yang sama."

Jaehyuk tersenyum pedih, rasa bersalah itu masih ada meski ia sudah berulang kali meyakinkan diri jika semua yang terjadi sudah sesuai dengan takdir yang digarisi.

"Seandainya gue dikasih kesempatan buat ngulang waktu, gue bakal pastiin kalo gue bisa nolongin lo." Suara Jaehyuk bergetar, air matanya telah siap untuk keluar. "Semoga lo sama Bang Jihoon dapet kehidupan yang lebih baik setelah ini."

Jaehyuk menyeka air matanya yang menetes tiba-tiba, lalu kembali menatap nisan Jeongwoo dengan mata berkaca.

"Rest in peace, Park Jeongwoo."

••••

Lima bulan berlalu usai kejadian menyeramkan itu berakhir, dan semua orang yang terlibat dalam kejadian tersebut telah kembali pada aktivitas masing-masing.

Kehilangan memberikan kekosongan besar bagi yang ditinggalkan, tapi hidup terus berjalan, bumi terus berputar tanpa peduli siapa yang pergi dari atas permukaan. Mereka yang ditinggal pasti berduka, tapi harus tetap menjalani hidup seperti sedia kala meski dengan suasana yang tak lagi sama.

"Orangtua Jeongwoo kecelakaan pesawat dua minggu lalu, dan dua-duanya meninggal," ujar Junkyu satu hari lalu melalui sambungan telpon, membuat Jaehyuk terkejut bukan main.

Semua yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, terasa seperti mimpi buruk yang amat panjang dan tak kunjung berakhir.

Jika semua yang terjadi memang mimpi, Jaehyuk berharap dapat segera bangun di pagi hari dan mendapati semua sahabatnya masih ada di bumi. Sedang duduk mengitari meja makan untuk sarapan, seperti sebelum tragedi menyeramkan itu ada.

"Bang Jihoon sama Jeongwoo, lagi ngapain sekarang?" tanya Jaehyuk kala itu, usai Junkyu memberitahu kabar mengenai orangtua Jeongwoo.

"Udah lahir lagi kali," jawab Junkyu asal.

Kelahiran kembali atau reinkarnasi adalah suatu hal yang Jaehyuk percayai, meski ia sendiri tak tahu apakah hal seperti itu memang terjadi. Jika Jihoon dan Jeongwoo memiliki kesempatan untuk lahir kembali, semoga mereka mendapat kehidupan yang jauh lebih baik. Karna di kehidupan ini, dua jiwa itu sudah terlalu dibuat mati.

"Ngapain sih jalan-jalan di taman hari minggu begini? Mending ke sini, gue sama Bang Junkyu lagi makan di kafe nih," ujar Doyoung dari sebrang telpon.

"Nggak mau, males." Jaehyuk terlihat tak berminat. "Gue mau nyari udara seger, udah lama nggak jalan-jalan di taman kayak gini."

Help | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang