35. Goodbye Dad!

1.2K 166 15
                                    

Tinggalkan jejak ya :))


☜☆☞

Setelah menghabiskan waktu dua bulan penuh bersama sang cucu dan putrinya, Heechul menghembuskan nafas terakhit di apartemennya saat sedang menonton klip video masa kecil Jennie. Dia tertawa dan menangis sampai hatinya tak lagi bisa berbuat apa-apa selain menangis karena kurangnya kehidupan yang ia miliki.

Saat itu Jennie sedang berada di dapur menyiapkan daging panggang kesukaan sang Ayah. Ketika telinganya tak lagi mendengar gelak tawa atau hentakan kakinya yang ceria, Jennie menjadi khawatir, wanita itu bergegas masuk untuk melihat apa yang terjadi.

Setelah berusaha keras untuk membangunkan sang Ayah, Jennir tersadar bahwa Ayahnya tertidur -yang mungkin tidur untuk selama-lamanya.

Jennie menangis, mengguncang tubuh sang ayah berulang kali untuk melihat apakah pria tua itu sedang mengerjainya atau apakah hanya sedang tidur.
Tetapi ketika suara tangisannya menggema diseluruh ruangan dan tidak adanya respon dari sang Ayah, kenyataan mengatakan kepadanya bahwa itu bukan lelucon.

Jennie sengaja meluangkan waktu untuk menghabiskan satu hari penuh bersama sang Ayah -hanya mereka berdua. Tapi pria itu memilih untuk meninggalkannya, atau lebih tepatnya, Tuhan telah memutuskan bahwa sudah waktunya untuk membawa pulang seorang malaikat kesisinya.

Sekarang adalah hari pemakaman sang Ayah, dan semuanya terlihat murung. Gaun hitam, jas hitam, corak hitam dan lubang hitam di hati yang sedih.
Air mata sepertinya tidak pernah berakhir sejak hari kematiannya dan hari-hari nya seperti terhenti, Jennie masih tidak percaya bahwa kematian telah datang dan membawa sang Ayah. Kematian tidak memberikan dirinya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Tapi apa gunanya mengucapkan selamat tinggal, ketika kau tidak akan lagi melihat orang yang kau cintai?

Jennie melirik ayahnya untuk kali terakhir, sampai peti mati itu ditutup dan diturunkan ke dalam sebuah lubang.

Jeon berada di sisinya dengan tangan yang senantiasa menopang tubuh lemah Jennie.

Ketika peti mati itu menyentuh dasar tanah dan mereka mulai menutupinya dengan tanah, Jennie tidak lagi bisa menahan tangisnya. Dia terisak dan membenamkan kepalanya di dada Jeon.

Jeon dengan senang hati memeluknya sambil menenangkannya. Ketika semuanya selesai dan semua orang berpamitan, Jennie dan Jeon juga memutuskan untuk pulang.

Begitu mereka bergerak menuju mobil, Jennie melihat seorang wanita sedang berbicara dengan beberapa teman seperjuangannya disekitar makam.

Napasnya tersengal-sengal ketika ia bisa melihat jelas siapa wanita itu. Wanita itu berpakaian serba hitam seperti orang lain.

Dia bukan datang tanpa diundang, mungkin dia datang karena telah membaca pesan yang dikirimkan Jennie.

Jennie menghubunginya saat Heechul dinyatakan meninggal, tetapi panggilannya dialihkan ke pesan suara, sehingga membuat Jennie tidak punya pilihan lain, selain meninggalkan pesan suara dan juga pesan teks.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Jeon lembut. "Kita bisa pulang jika kau mau," katanya, mengetahui bahwa hati Jennie pasti lebih hancur saat melihat sang Ibu.

Jennie menelan ludah, tatapannya masih terpaku pada Hani. "Ya, ayo pergi," serunya.

Rumah akan membuatnya merasa lebih baik. Melihat Eunha dan Daniel akan membuatnya merasa lebih baik. Saat mereka bergerak menuju mobil, Jennie tercekat saat seseorang memanggil namanya. Dia berhenti, memejamkan matanya erat-erat ketika telinganya mengenali suara itu. Itu adalah Hani -Ibunya.

Bound By A Child  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang