Vote dan komen sebanyak-banyaknya biar cepat update lagi! Sebentar lagi ending✨
***
Nevan menyusuri lorong gedung apartment-nya ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Seperti biasa, lorong itu nampak sepi, ia tidak melihat tanda kehidupan sama sekali.
Sudah jadi rahasia umum jika tinggal di apartment itu terasa tidak memiliki tetangga dan benar-benar hidup sendiri.
Apalagi di pagi hari seperti ini, pasti semua orang sudah memulai aktivitasnya di luar. Entah untuk bekerja, sekolah atau kuliah.
Semalam Nevan menginap di rumah karena ia tahu pagi ini Raline akan datang ke apartment-nya. Dia sengaja berangkat agak siang dari biasanya untuk menghindar karena belum ingin bertatapan langsung dengan gadis itu. Rasa kecewanya masih berada di puncak, belum bisa reda.
Kedatangan Nevan ke apartment pun dikarenakan ada berkas yang tertinggal di sana dan harus ia bawa ke kantor. Jika tidak, mungkin sudah sedari pagi tadi ia berangkat langsung ke kantor dari rumah.
Bukti nyata kalau Raline memang datang ke apartment Nevan sebelumnya pun ada, kini di depan Nevan—di meja depan televisi yang ada di living room apartmentnya terdapat sebuah kotak bekal dengan secarik kertas yang berisi notes dari Raline.
Nevan menghela napas kasar, lantas ia duduk di sofa sebelum mengambil secarik kertas yang ditaruh di atas kotak bekal tersebut.
Maaf, aku lancang masuk ke apartment kamu, tadinya aku kira kamu belum bangun, makanya aku langsung masuk untuk bangunin biar kamu nggak kesiangan.
Ternyata kamu nggak tidur di apartment.
Aku buatin kamu nasi goreng seafood, cuma ini yang bisa aku buat pagi ini karena aku harus buru-buru antar ke apartment kamu dan kerja.
Aku tetap tinggalin makanannya disini karena niatku emang buat makanan untuk kamu.
Kalau kamu pulang nanti makanannya masih bagus, langsung dimakan aja. Tapi, kalau udah nggak layak makan, buang aja.
-Love, Raline.
Selesai membaca notes tersebut, perasaan Nevan berkecamuk. Ada rasa senang karena diperhatikan, namun juga sedih karena sudah dikecewakan.
Jujur saja, surat itu membuat Nevan kembali ragu. Apakah ia harus terus maju atau mundur dengan teratur dari hadapan Raline?
Semoga saja, keputusan Nevan nanti adalah yang terbaik untuk keduanya.
***
Hari ini Raline pulang cepat karena janji dengan pasiennya sedikit, jadwal piketnya pun sudah berlalu. Karena itu, di sini lah Raline sekarang, di kantor Nevan.
Kedatangan Raline ke kantor Nevan bukan suatu hal yang mencengangkan lagi karena semua karyawan di sana sudah tahu kalau gadis itu adalah gadis kesayangan bos mereka yang bahkan bos mereka rela bekerja keras untuk membangunkan rumah impiannya. Tentu tanpa sepengetahuan gadis itu.
Raline masuk ke kantor Nevan tanpa perlu melapor ke resepsionis lagi, dia langsung diperbolehkan naik lift untuk menuju lantai atas.
Saat sampai di lantai tiga, Raline berpapasan dengan Danial di depan pintu lift.
Senyum Raline mengembang sempurna. "Danial!" teriaknya senang.
"Wih, ada Bu Bos!"
Refleks, Danial memeluk Raline erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revoir (Tamat)
Romans[SUDAH TERBIT - EPILOG DIHAPUS SETENGAH] 📌 Sequel RALINE. Bisa dibaca terpisah. Setelah bertahun-tahun Nevan dan Raline tidak bertemu, takdir kembali mempertemukan mereka dengan cara yang sama saat mereka pertama kali bertemu di lorong sekolah dulu...