Part ini mengandung unsur mature
Read at your own risk.
This is the 1st turning point.
🍑 aethrasthetic 🍑
Suasana kelab malam itu begitu ricuh. Deva membawa dirinya melewati lautan tubuh orang-orang yang sedang bersenang-senang di lantai dansa.
"Kenapa di tempat beginian sih acaranya?!" Gerutunya kesal saat ia tak sengaja terdorong ke kiri oleh pasangan yang sedang sibuk bercumbu.
Deva menaiki tangga menuju ruangan VIP nomor 4. Begitu pintunya ia buka, ia disambut oleh alunan musik klasik. Matanya langsung tertuju ke ujung ruangan di mana teman-temannya berkumpul.
Rendi bangkit dari duduknya saat ia melihat Deva menghampiri mereka. "Well, lihat siapa yang memutuskan untuk datang!"
Deva mendengus. Ia memeluk erat Rendi lalu menyodorkan paperbag cokelat yang ia bawa. "Ya itung-itung sekalian refreshing sebelum pulang ke Bandung."
Deva memang mengundur jadwal pulangnya karena Rendi tiba-tiba mengabarinya dan mengajaknya untuk ketemuan. "Lo guna-guna kak Dimas, ya?"
Rendi hanya terkekeh. Ia membawa Deva menuju sofa di mana yang lainnya duduk.
Deva mengernyit saat melihat dua orang yang terlihat asing baginya duduk di sebelah Hares. "Siapa, Ren?" Bisiknya pelan.
"Kak, kenalin ..." kata Rendi kepada dua orang tersebut.
Mereka pun berkenalan. Pemuda yang bersurai cokelat mengenalkan dirinya sebagai Teddy. Dan pemuda yang duduk di sebelahnya, bersurai silver dengan mata bulat, mengenalkan dirinya sebagai Sebastian, atau akrabnya Tian.
Mereka berkumpul dalam rangka memeriahkan acara bachelorette party untuk Rendi. Awalnya Deva enggan untuk ikut, mengingat bahwa Naufal tidak mungkin mengizinkannya untuk pergi ke tempat seperti ini dan ia juga sudah ada rencana untuk pulang ke Bandung.
Namun, Hares dan Rendi yang merupakan satu-satunya teman yang ia miliki dari dunia pelangi, berhasil membujuknya untuk datang. Mereka juga sepakat untuk tidak memberitahu Naufal perihal acara ini karena Naufal pasti akan melarangnya. Maka dari itu, Deva mengatakan jika ia akan menginap di rumah Rendi. Dan Naufal pun mengizinkannya setelah ia mendapatkan jatahnya sendiri yang berupa video vulgar Deva.
--
Suara tawa memenuhi ruangan VIP itu. Kelima uke tersebut larut dalam permainan klasik ToD, menanyakan hal-hal memalukan, dan memberikan tantangan yang kelewatan.
Namun, pertanyaan yang diberikan akan dibagikan secara rata, sehingga setiap orang akan kebagian pertanyaan yang sama di satu putaran. Peraturan itu mereka buat khusus hanya berlaku untuk truth.
"Posisi bercinta favorite? Gue missionary!"
"Aku juga!" Ucap Tian. Ia lalu ber-tos dengan Hares karena posisi kesukaan mereka yang sama.
"Tentu saja when Johnathan fuck me in his arms. Kalian tau, kan otot lengannya gimana. Ugh gue jadi pengen."
"Ew itu terlalu detail!" Deva cekikikan. Ia lalu memangku kepalanya di tangan dan menatap Rendi, menunggu sang sahabat memberikan jawaban.
"Aku masih virgin."
Bibir Deva membentuk senyuman tipis mendengar jawaban Rendi. Sahabatnya yang satu itu memang yang paling anti dengan sex before marriage. Beruntung sekali siapapun yang akan menjadi pasangan hidupnya. Dalam pria beruntung itu adalah kak Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
red [2jae - AU] ☑
ФанфикWhen Taylor Swift says, "loving him is like trying to change your mind once you already flying through the free fall", well, I couldn't agree less. - Naldeva (2021) ⚠️ WARNING ⚠️ - Lokal AU - Boys love 🔞 - Rated super ++ - M-preg (side character) ...