《13》 fasting

5.5K 577 180
                                    

Yo what's up?
Mutualan ayo di twitter 🥺
Mine is aethrasthetic

Anyway, thanks a lot buat support-nya dan juga buat kesabaran kalian♡♡

Kalo ada typo, sawry 🤧🤧

🍑 aethrasthetic 🍑

"Tumben gak ngelacur lo?" Tanya Luthfi yang menyerempet ke sindiran.

Javran mengabaikan pertanyaan Luthfi. Perkataan Deva waktu itu masih terngiang-ngiang di kepalanya. Dan meskipun sudah memeriksakan diri ke dokter, ia masih memiliki sedikit kekhawatiran. Oleh karenanya, ia sedang berpuasa. Terhitung sudah lima hari ia tidak terlibat dalam hubungan seksual dengan orang lain.

Malam itu, mereka sedang berkumpul di tempat tongkrongan yang biasa mereka datangi-- kelab malam. Johnathan datang membawa Teddy, Luthfi dengan Marcel kekasihnya, dan Javran membawa diri sendiri. Ah, ia selalu bepergian seorang diri. Setiap jalang yang menempelinya biasanya ia temukan di kelab tersebut. Sedangkan Dimas, pria yang sudah tidak lajang lagi itu masih belum datang.

Teddy yang malam itu terlihat manis seperti biasanya, berkata, "Tian sore tadi ngabari gue. Katanya dia baru balik dari Pekanbaru dan dia invite kita untuk datang ke b'day party-nya besok malam."

"Ah, benarkah?" Teddy mengangguk menjawab pertanyaan pacarnya. "Besok aku ada dinner sama client, babe."

Kening Teddy berkerut. "Kalo sore? Sore kamu bisa mampir, kan?"

Johnathan berdeham pelan dengan anggukan kecil. "Aku usahakan."

"Kalian harus datang! It's yearly event, and he's a friend."

Javran berdecih. Ia tidak tertarik untuk menunjukkan batang hidungnya di acara tersebut. Ia tidak ingin berurusan lagi dengan Tian. Mantan kekasihnya itu banyak berubah. Ia tidak mengenalnya lagi, dan ia tidak ingin mencoba untuk kembali mengenalnya.

"Tian especially told me, you must come." Ucap Teddy, menyampaikan pesan dari sahabatnya. "Gue gak sabar ngelihat kalian balikan!" Lanjutnya dengan ceria.

Javran mendengus. Kalau bukan karena Teddy adalah tunangannya Johnathan, ia tidak akan mau repot-repot meladeni perkataan pria manis tersebut.

"I'm busy. Ujian tengah semester udah mau dekat. Gue harus nyiapin soal plus I'm still working on my thesis."

Kening Teddy perlahan berkerut. "Kalian berdua punya history bareng. At least shows some support."

"Untuk apa? Toh dia gak kekurangan support dari kalian, kan?"

Wajah Teddy memerah. Ia memang tidak begitu dekat dengan Javran. Tetapi, ia adalah sahabat Sebastian. Baginya, tidak salah bila ia mempersuasi Javran agar pria itu mau menghadiri acara ulang tahun sahabatnya.

"Lo--"

"Calm down, babe." Johnathan mengusap-usap lengan Teddy untuk menenangkannya. Ia menoleh ke Javran, "he's right, Jav." Tetapi, Javran berpura-pura tidak mendengar.

Mereka sebenarnya sudah malas menyuruh Javran untuk berbaikan dengan Sebastian. Karena mereka para seme juga mengerti mengapa ia seperti itu. Hanya saja, Johnathan terkadang suka terpaksa membujuknya karena permintaan dari Teddy. Ia tidak bisa menolak permintaan orang terkasihnya itu.

"Lo belum maafin dia?"

Javran mengedikkan bahunya terhadap pertanyaan Luthfi. "Dia sendiri gak ada usaha to earn my forgiveness. He's not even trying. Kenapa harus gue maafin?"

red [2jae - AU] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang