《27》 poisonous snake

4.6K 486 136
                                    

Baru bangun :D
Serasa lagi ada di GMT yang beda sama orang rumah.

Aku tau kalian uda pada nunggu :(

Mian :(

Chapter ini kayanya agak muter2
- berdasarkan review sendiri -

Btw jaemin live ig kemarin yaampun anak orang ganteng banget 😭😭

Oke, enjoy!♡♡

🍑 aethrasthetic 🍑

Hembusan angin malam menyapa Deva saat ia menginjakkan kaki di teras villa. Kepalanya mendongak, menatap langit yang cerah dan berbintang. Ia sama sekali tidak menyesali keputusannya untuk pergi ke pulau itu. Pikirannya seolah terbaharui setelah dua hari berada jauh dari padatnya ibu kota.

Beberapa saat berlalu, dan ia pun merasakan dua lengan kekar, yang ia yakini adalah milik Javran, melingkari perutnya.

"Di luar dingin. Ayo masuk." Javran menduselkan wajahnya di ceruk leher Deva. Pemuda itu memiliki aroma lavender yang lembut dan memabukkan. Javran sangat menyukainya.

Deva merilekskan tubuhnya. Ia bersandar pada Javran dan tangannya mengelus lengan Javran yang berada di sekitarnya.

"Mas gak balik ke villa?" Maksud Deva, villa yang Javran tempati bersama Teddy, Johnathan, Luthfi, dan Marcel.

"Hn," Javran menggeleng samar. "Kamunya di sini, kenapa mas harus sendiri di sana?"

"Ah gitu? Bukan karena yang lain?" Tanya Deva dengan nada menggoda.

Javran hanya bergumam tak jelas dan diikuti dengan erangan tidak suka. "Don't say anything."

Tawa Deva pecah. Ia menoleh ke samping dan meninggalkan ciuman kecil di pipi Javran. "Pacarnya Deva lucu banget~"

--

Hares menggeliat di ranjang yang ia tempati. Kakinya yang panjang tidak sengaja mendorong Deva hingga temannya itu terjatuh ke lantai berkarpet. Bukannya merasa bersalah, Hares melanjutkan tidurnya sementara Deva terbangun sambil meringis.

Deva mengerjapkan matanya, menemukan dirinya berada di kamar alih-alih teras villa. Ia pun membenamkan wajah di kasur dan memekik. "Mimpi sialan!" geramnya dengan penuh kekesalan.

Karena tidak ingin menghabiskan waktunya hanya berdiam di kamar, Deva pun segera mempersiapkan diri untuk melalui hari yang panjang di depannya. Ketika ia sudah selesai berurusan dengan kamar mandi, penghuni villa lainnya sudah berkumpul di ruang tamu.

Pagi hari itu, setelah semalaman dihabiskan untuk berkumpul sambil barbeque-an, rombongan dari Jakarta itu berkumpul dengan perasaan excited yang merata. Mereka sudah merencanakan ini itu di malam sebelumnya. Bahkan menu untuk makan malam pun sudah mereka putuskan.

Deva mendudukkan diri di sebelah Hares di karpet. Teman sekamarnya itu masih terlihat mengantuk. Kepalanya bahkan tidak bisa ia tegakkan dengan benar.

"Tadi ada yang datang, ngasih tau kalo sarapannya bentar lagi dibawa ke sini," kata Karina.

"Siapa?" tanya Rendi.

Karina mengedikkan bahunya. "Mirip Hares, sih. Sepupunya kali."

Pagi itu langit sangat cerah. Deva sudah berulang kali mengintip ke luar jendela melalui celah gorden. Ia ingin bermain di air, mungkin juga berselancar jika Hares mau mengajarinya.

red [2jae - AU] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang