《epilog》

3.2K 328 24
                                    

Note:
Gak m-preg, ya!

🍑 aethrasthetic 🍑

Suasana resepsi pernikahan Javran dan Deva penuh dengan canda dan tawa. Semua kerabat diundang, tanpa terkecuali. Bahkan sanak saudara yang kerap menggunjing Deva, tetap ia berikan undangan. Datang ataupun tidak, Deva tidak memusingkannya. Tetapi, melihat sebagian dari mereka yang pada akhirnya menampakkan batang hidungnya, Deva pun tidak berhenti mengucapkan terima kasih.

Javran dan Deva memutuskan untuk menikah setelah keduanya menjalani hubungan jarak jauh selama hampir 4 bulan lantaran Javran yang mengikuti sebuah pelatihan di negara orang. Kalau kata Deva, dan Javran pun menyetujuinya, LDR yang mereka lalui adalah siksaan. Tetapi, apa yang mereka dapatkan setelah keduanya berada dalam jangkauan tangan, benar-benar seperti ekstasi.

Keduanya menghabiskan malam erotis yang sangat panjang. Tipikal Javran.

"Mas, Adek capek. Resepsinya udahan sekarang apa gak bisa?" ujar Deva sambil cemberut.

Lelah yang Deva rasakan juga akibat nafsunya sendiri, ditambah nafsu serta tenaga Javran yang mumpuni. Hah. Kedua anak adam itu benar-benar tidak bisa menjaga tangannya untuk diri sendiri.

"Senyum. Tamunya mungkin akan berpikir kalau Kamu gak suka melihat mereka," tutur Javran sambil tangannya mengelus punggung Deva.

"Capek ... senyum pun capek." Deva semakin menekuk wajahnya.

Iseng, Javran pun menggelitiki sisi tubuh Deva yang sangat sensitif, membuat pemuda itu memekik lantaran kaget. Javran tertawa, sedangkan Deva memukul lengan suaminya.

"Iseng banget sih?! Gak Adek kasih jatah, mau?!"

Bukan sekali dua kali Deva mengancam Javran dengan hal itu, mengingat Javran sering mengusilinya, dan ancaman yang diberikan pun itu-itu saja. Tetapi, ancaman tersebut tidak benar-benar terjadi karena Deva pun akan menyerah bila Javran menggodanya.

Talk about low self-control.

Javran tersenyum penuh sayang ke arah Deva. Lesung pipinya terlihat dan matanya ikut menyipit. Ia mengelus kepala Deva, menariknya mendekat, lalu mencium keningnya, "Bener mau udahan resepsinya? Baru setengah jalan, Sayang. Kasihan ibuk sama mami yang udah repot urus semuanya dari nol."

Bibir Deva berkedut, antara menahan senyum karena sikap manis Javran, dan kerutan cemberut karena yang Javran katakan adalah benar. "Isi energi lagi coba," tawar Deva sambil ia memanyunkan bibirnya samar dan sedikit mendongakkan kepala.

Javran mendengus sebelum tawanya lepas. Ia pun menurut. Kedua tangannya menangkup pipi Deva dan ia pun mendekat. Ciuman yang mereka bagi kepada satu sama lain mengandung banyak emosi. Seolah semua emosi yang pernah mereka rasakan dari awal pertemuan hingga detik itu, kembali dan memenuhi dada keduanya.

Suara jepretan dan blitz kamera seolah menjadi clue bagi mereka untuk menyudahi ciuman itu. Javran kembali mengecup kening Deva lalu mendekapnya sejenak. Ah, ia juga jadi ingin agar resepsi itu segera selesai, agar ia bisa berduaan saja dengan Deva.

"I love you so much, my sweet little loli."

"I love more, my sweet daddy!"

《 END 》
♡♡

Journey
🍒JAVRAN&DEVA🍒
masih berlanjut
di
⬇️
"TIGHTROPE"

🍑 aethrasthetic 🍑

red [2jae - AU] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang