01

4.4K 331 23
                                    

Seorang gadis berambut pirang nampak tengah menikmati cahaya matahari paginya di halaman belakang Malfoy Manor.

Dia menatap tepat kearah matahari. Dia tidak merasakan silau cahaya yang menusuk ke matanya sama sekali. Justru ia terseyum bahagia masih bisa menatap cahaya matahari pagi ini.

"Good morning."

Tidak ada niat untuk beranjak dari tempatnya walau jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang.

Ia hanya ingin menghangatkan tubuhnya yang sedingin es tersebut walau usahanya tetap akan sia-sia.

"Ini sudah terlalu terik, ayo masuk sweetheart."

"Mother."

Mendengar ajakkannya, gadis tersebut bangkit dari duduknya dan ikut masuk kedalam Manor.

"Ayo makan, sedari tadi kau belum makan apapun."

Dia mengangguk dan memakan makanan yang disajikan oleh ibunya.

Setelah selesai makan, dia pergi kekamarnya dan bersiap-siap untuk pergi ke Hogwarts.

Dia menggulung rambutnya keatas agar tidak merepotkan dirinya saat melakukan pekerjaan nya nanti.

Seorang pria bersurai pirang masuk ke dalam kamar mereka dan melihat gadisnya yang tengah bersiap-siap. Ia sedikit tertegun saat melihat leher jenjang gadis itu.

Ingin rasanya ia membuat tanda kepemilikan disana. Ia segera menggelangkan kepalanya untuk menghapus semua pikiran buruknya itu.

"Sekalian barang-barangku." Ucap pria tersebut dan langsung merebahkan dirinya di ranjang.

"Baik."

Gadis itu menuruti semua apa yang dikatakan pria tersebut tanpa ada niat untuk membantah sekali pun. Memang sudah salah satu tugasnya untuk mengikuti apapun keinginan lelaki itu.

"Dan satu lagi, lepas ikatan rambutmu."

Lagi-lagi ia menurut, walau hal itu membuatnya risih.

Mereka berdua sudah berada di kompartemen kereta untuk melanjutkan perjalanan menuju Hogwarts.

Di kompartemen tidak hanya mereka berdua tapi ada dua orang teman pria itu.

Salah satu temannya memberikan sebuah Daily Prophet. Yang isinya adalah Harry Potter yang disidang karena mengeluarkan mantra Patronus di kawasan muggle dan untungnya ia dibebaskan dari segala hukuman.

Kereta berhenti menandakan bahwa mereka telah sampai di Hogwarts.

"Bawakan semua barang-barangku." Perintah sang pria.

Gadis itu menurut walau agak susah untuk membawa banyak barang. Barangnya dan barang pria tersebut.

Ia turun kereta dan melihat pria itu tengah adu mulut dengan Harry Potter. Ia menggelengkan kepala melihat kejadian itu.

'Tidak pernah berubah.'

Ia melihat hanya tinggal satu kereta yang ada dan sudah diisi dengan seorang gadis bersurai pirang sama seperti dirinya. Luna Lovegood.

Ia segera menghampiri Luna dan langsung naik ke kereta itu.

"Hai, Luna."

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang