02

3K 300 28
                                    

Zenovia pov.

Aku perlahan membuka kedua mataku, meregangkan seluruh otot-otot tubuhku. Aku mendudukkan diri dan bersandar di kepala ranjang. Draco sudah tidak ada, kurasa dia sudah pergi. Untunglah tadi malam dia tidak melakukan apapun.

Aku melirik jam dinding, jam pelajaran pertama akan dimulai beberapa menit lagi.

Sial. Aku akan terlambat.

Aku segera bangkit dan mengambil barang-barangku.

Tunggu. Kenapa pintunya tidak bisa dibuka?

"Alohomora."

Tetap tidak bisa. Sial. Draco menguncinya, aku tidak bisa membuka pintu ini hanya dia yang bisa membukanya.

Merlin tolong aku, ini hari pertama dan aku harus mendekam dikamar ini, membolos. Akan sangat berterima kasih jika Draco mengabsenkanku pada Professor, tapi kurasa itu hal yang mustahil untuk dia lakukan.

Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin aku keluar lewat jendela, bukan hanya keluar kamar yang ada aku akan ditendang oleh Dumbledore dari Hogwarts.

Jika ini Ravenclaw mungkin bisa aku pertimbangkan. Masalahnya ini adalah Slytherin.

Aku duduk kembali di pinggir ranjang, enatalah aku tidak tau harus apa. Aku sangat lapar saat ini.

Membuka seluruh laci dan lemari di kamar Draco, aku tidak menemukan sepotong roti pun. Biasanya Draco akan selalu menyimpan apel hijau, tapi saat ini tidak ada.

Aku memutuskan untuk kembali merebahkan tubuhku. Bolos dihari pertama, kedengarannya tidak buruk. Pikirku.

Hari semakin siang dan Draco tidak kembali untuk membuka pintu, aku semakin bosan. Di meja belajar Draco ada beberapa buku yang mungkin bisa aku baca.

Zenovia pov end.

Hari semakin sore dan Zenovia tertidur karena lelah membaca dan perutnya juga kosong. Ia belum memakan apapun hari ini.

Entah apa tujuan sebenarnya Draco mengurung Zenovia di kamarnya.

Hari sudah malam, Draco akhirnya kembali ke kamarnya. Ia membuka pintu perlahan dan melihat gadisnya yang sedang tertidur di lantai dengan banyak buku berserakan.

"Tidak bisakah dia merapikannya sebelum tidur? Dasar putri tidur." Monolog Draco.

Draco segera membereskan kekacauan di kamarnya dan membawa Zenovia ke ranjang. Ia menarik selimut hingga leher Zenovia agar gadis itu tidak kedinginan.

Draco dapat merasakan tubuh Zenovia yang panas.

'Shit. Aku lupa, aku mengurungnya seharian tanpa makanan.' Batin Draco.

Zenovia membenarkan posisi tubuhnya, ia merasa tidurnya lebih baik dari sebelumnya.

'Tunggu, aku diranjang?'

Zenovia melirik kesana kemari dan tidak mendapati seorang pun disana. Ia turun perlahan dan merasakan kepalanya yang pusing.

Perlahan Zenovia berjalan menuju pintu dan masih terkunci. Zenovia memutuskan untuk kekamar mandi mencuci wajahnya.

Draco kembali dengan nampan yang penuh dengan makanan ditangannya. Ia melihat tidak ada gadis itu dikamarnya.

'Kemana dia pergi?'

Draco meletakkan nampan berisi makanan di meja dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengecek.

Zenovia memegang erat pinggiran wastafel, ia tidak kuat kepalanya sangat pusing dan badannya lemas.

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang