29

1.8K 178 27
                                    

Zenovia memilih untuk berada di taman Manor Zabini. Ia memeluk erat tubuhnya sendiri karena dinginnya malam. Menetralkan detak jantungnya yang tidak karuan.

Tiba-tiba ada tangan kekar yang memeluk nya erat.

"Kai"

Zenovia terdiam sebentar sebelum membalikkan tubuhnya. Kai tidak akan mengendus leher Zenovia seperti ini. Hembusan nafas yang mengenai kulit lehernya membuat tubuh Zenovia meremang.

'wangi ini?'

Green apple and mint yang sangat menyeruak. Wangi yang sangat lama tidak ia hirup. Wangi candu baginya.

Zenovia menetralkan nafasnya. Perlahan ia melepas kaitan tangan yang berada diperutnya dan membalikkan badannya.

"what are you doing?" tanya Zenovia.

"aku hanya merindukan istriku"

Zenovia hanya menampilkan seringainnya. Ia melangkah pergi meninggalkan Draco. Namun dengan cepat Draco menahan tangan Zenovia.

"aku minta maaf untuk segelanya"

"aku memaafkan mu, sekarang biarkan aku pergi"

"i'm sorry don't leave me, i want you here with me"

"biarkan aku pergi Draco"

"aku tau kau tak mencintaiku lagi, tapi biarkan aku untuk menjelaskan segalanya"

"aku tidak ingin mendengar apapun, Draco. Tolong biarkan aku pergi"

"Zee, please"

Demi Merlin, Zenovia merindukan panggilan itu. Selama ia berpisah dari Draco, tidak ada yang memanggilnya dengan panggilan itu. Pernah sekali Kai memanggilnya begitu, namun Zenovia langsung memarahinya.

Melihat wajah sendu Draco, membuat hati Zenovia seolah luluh. Draco tau apa kelemahan Zenovia.

"katakan" perintah Zenovia.

Sebelum bicara Draco mengajak Zenovia untuk duduk lalu ia mulai untuk menceritakan segalanya.

"waktu itu aku dijebak" kata Draco. Ia memulai ceritanya dan Zenovia memasang telinganya baik-baik.

"Astoria waktu itu juga bekerja di Gringgots, aku juga baru tau waktu itu. Aku sangat haus, dan kebetulan dia membawakan aku minum. Tanpa pikir panjang aku segera minum minuman yang dibawa oleh Astoria"

"tiba-tiba rasa panas ditubuhku malah bertambah dan tidak menghilang. Aku sadar air itu dicampur dengan perangsang saat kau sampai disana"

"tapi yang membuatku menyesal adalah walau kau datang saat itu, itu tidak merubah apapun. Astoria hamil. Aku tidak percaya dengan ucapannya hingga aku melakukan tes DNA, dan ternyata hasilnya akurat anak yang dikandung Astoria saat itu adalah anakku. Cassiopeia"

"Astoria awalnya tidak ingin memiliki anak, rencana awalnya hanya untuk menghancurkan rumah tangga kita dan dia berhasil. Ia melakukan itu karena marah dengan kita berdua terutama dengan diriku yang hanya menjadikannya wanita simpanan"

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang