Narcissa, Draco dan Zenovia pergi ke toko Burgin and Burkes untuk melihat Vanishing cabinet lemari tua yang mampu membawa para death eater ke Hogwarts karena kembaran lemari itu ada di Hogwarts.
"bisa kau tutup tirai itu?" ucap Zenovia pada Greyback. Ia merasakan ada seseorang yang mengawasinya sejak tadi ia masuk.
Zenovia melihat sekeliling toko itu, sedangkan Draco dan Narcissa melihat lemari itu.
Saat asik melihat sekeliling, Zenovia menoleh untuk melihat Draco. Pemandangan yang sangat jarang ia lihat. Zenovia tersenyum melihat itu.
Narcissa mencium pipi Draco dengan penuh cinta. Ada rasa bersalah dalam dirinya karena membuat Draco terlibat dalam hal ini. Narcissa tau Draco pasti sangat tertekan, ia merusak masa muda Draco yang seharusnya sedang asik bermain dengan temannya tapi justru mengemban tugas yang berat seperti ini.
Draco mencium Narcissa balik. Kemudian ia memeluk ibunya itu. Ada sedikit air mata di pelupuk matanya. Draco mendongak agar air matanya tidak jatuh.
Zenovia segera menghapus air matanya yang entah kapan turun lalu segera menghampiri pasangan ibu dan anak itu.
"apakah aku tidak akan mendapatkan ciuman itu?" tanya Zenovia dengan nada yang ia buat agar terdengar kesal.
Narcissa tersenyum lalu mencium pipi Zenovia. Tak lupa ia juga memeluk putrinya itu.
Dengan tiba-tiba Draco juga memcium Zenovia. Zenovia terkejut dengan perlakuan Draco. Pernyataan Zenovia yang sebelumnya ia tunjukan pada Narcissa bukan pada Draco. Ia tidak tau jika Draco akan memcium nya juga.
Zenovia menatap Draco penuh tanya.
"kau ingin diciumkan?" ucap Draco dengan seringaian yang menghiasi wajahnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan Draco tadi membuat wajah Zenovia sedikit memerah. Ia segera memalingkan wajahnya, tidak berniat menjawab pertanyaan Draco.
❄
"what's that? Blaise?" tanya Draco.
Tiba-tiba saja ada asap hitam di dalam kompartemen Slytherin.
"i don't know" jawab Blaise.
"duduk lah Draco, kita akan segera tiba di Hogwarts" ucap Pansy yang duduk disebelah Blaise.
"ada Harry diatas" bisik Zenovia pada Draco yang duduk disampingnya.
Selama perjalanan Zenovia tidak mengalihkan pandangannya dari jendela.
"Zen, kau menangis?" tanya Pansy.
Zenovia sadar karena ucapan Pansy. Ia sendiri tidak tau bahwa ia menangis. Segera Zenovia mengusap air matanya.
"tidak, mataku perih karena angin diluar"
"jendelanya tertutup Zen"
Mendengar ucapan Blaise, Zenovia menoleh dan benar saja jendelanya tertutup. Sekarang ia bingung harus mengatakan apa.
Untunglah kereta sudah sampai jadi Zenovia tidak perlu untuk menjelaskan segalanya.
❄
Zenovia sedang berjalan disekitar koridor hari ini tidak ada kelas jadi ia bebas mau pergi kemana pun.Zenovia berniat untuk pergi ke bukit yang mengarah ke pondok Hagrid. Seperti biasa ia akan berjemur disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBREAKABLE VOW ll D.M [END]
Fanfiction"aku mencintai mu" "siapa yang peduli dengan cinta, yang aku inginkan hanyalah kepuasan" Bagaimana jadinya jika keturunan terakhir keluarga Malfoy berpasangan dengan keturunan terakhir keluarga Gaunt? __________________________________ Cerita Harr...