15

2.2K 208 26
                                    

Semua siswa telah kembali dari liburan natalnya. Kecuali Zenovia. Ia tidak pulang. Draco memutuskan untuk tetap di Hogwarts agar pekerjaannya selesai lebih cepat. Mau tidak mau Zenovia mengikuti apa yang Draco putuskan.

Zenovia sedang asik bergosip ria sembari menikmati makanannya di Great Hall bersama Daphne dan Pansy. Blaise dan Theo juga ikut.

Jangan berpikir karena mereka laki-laki mereka tidak bisa bergosip. Theo adalah raja gosip Slytherin jika kau tidak tau. Entah dari mana dia bisa tau segala hal yang dibicarakan di Hogwarts.

Sedang asik menikmati makanan dan mendengarkan teman-temannya bercerita, perhatian Zenovia teralihkan oleh seseorang yang baru saja masuk Great Hall namun kembali keluat seperti seseorang yang sedang terburu-buru.

Melihat Harry dan prof. Snape yang ikut keluar Zenovia penasaran. Ia kemudian mengikuti ketiga orang itu.

Brug.

"sorry Zen" ucap Harry yang langsung pergi.

Zenovia sedikit bingung kenapa Harry  terlihat seperti seseorang yang baru saja melakukan sebuah kesalahan.

Zenovia melanjutkan jalannya hingga ia melihat prof. Snapa yang membawa Draco yang pingsan dan terdapat beberapa bercak darah dibaju Draco.

Zenovia tidak mampu mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya. Ia segera mengikuti prof. Snape menuju Hospital Wings.

Sampai di sana, Madam Pomfrey yang melihay salah satu muridnya terluka berniat untuk mengobati. Namun dicegah oleh Zenovia.

Untung saja otak Zenovia tetap mampu bekerja dengan cepat disaat seperti ini. Draco memiliki dark mark. Jika Madam Pomfrey mengobati Draco, maka ia akan melihat dark mark tersebut.

Sedikit berdebat dengan Madam Pomfrey hingga akhirnya prof. Snape mampu meyakinkan Madam Pomfrey agar ia tidak ikut campur untuk mengobati Draco pada akhirnya Madam Pomfrey mengalah dan pergi keluar meninggalkan Zenovia dan prof. Snape yang tengah mengobati Draco.

Dengan hati-hati Zenovia membuka baju yang dipakai Draco. Zenovia segera menutup mulutnya dengan kedua tangan miliknya saat melihat tubuh Draco yang penuh luka seperti tersayat benda tajam.

Zenovia mengobati dengan hati-hati luka Draco kemudian memberi perban pada luka itu dengan air mata yang susah untuk ia tahan. Sedangkan prof. Snape tengah mempersiapkan ramuan untuk Draco.

Prof. Snape menitipkan ramuan itu kepada Zenovia untuk memberi Draco saat ia bangun nanti. Setelahnya prof. Snape keluar untuk melanjutkan pelajarannya.

Zenovia duduk dikursi sebelah ranjang Draco, memegang tangan Draco kemudian ia mengelus surai pirang Draco dengan lembut. Sesekali ia mencium tangan Draco berharap Draco segera membuka matanya.

Ia jadi teringat pembicaraannya dengan Draco tempo hari saat Draco mabuk sehabis ia diseret oleh Mr. Flich ke pesta yang dibuat oleh Slughorn.

Zenovia sedang dalam perjalanan menuju asrama nya karena tadi ia menghadiri acara pesta natal yang dibuat oleh Slughorn bersama Kai.

Kai berniat untuk mengantar Zenovia namun ia tolak mengingat letak masing-masing asrama yang sama-sama berada diujung.

Ada rasa cemas dalam diri Zenovia mengingat tadi Draco yang diseret masuk oleh Mr. Flich dan dibawa pergi oleh prof. Snape.

Pasti ada seseuatu yang dilakukan oleh Draco. Pikir Zenovia.

Asrama nampak sepi. Semua murid pasti sudah ada yang beristirahat atau mempersiapkan diri mereka untuk pulang merayakan natal.

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang