17

2.4K 186 20
                                    

🚨W A R N I N G 🔞🚨

Zenovia menikmati belaian halus Draco. Draco tersenyum memandang Zenovia yang menikmati sentuhannya. Zenovia berusaha menahan suaranya agar tidak keluar.

"i wanna be yours" bisik Draco di telinga Zenovia, membuat sang empunya merinding.

"i'm yours"

Draco tersenyum saat keinginannya mendapat persetujuan. Draco semakin memanas menghujani Zenovia dengan kecuapan-kecuapan basah diseluruh tubuh Zenovia.

Mereka berdua sudah tidak memakai sehelai kain pun ditubuh mereka. Pandangan Draco turun pada milik Zenovia yang sudah basah akibat rangsangan yang ia buat. Draco mulai melumatnya membuat Zenovia mengerang atas kenikmatan yang diberikan Draco. Ia menarik rambut Draco untuk menyalurkan apa yang ia rasakan.

Saat hampir menuju puncak, Draco menghentikan apa yang ia lakukan. Hal itu pun membuat Zenovia menatap Draco tajam.

"kau harus menyelesaikannya sendiri, love"

Zenovia menatap Draco dengan tatapan tanya.

"apa kau pernah menjamah dirimu sendiri?" bisik Draco. Mendapat gelengan dari Zenovia.

Draco tentu tersenyum. Gadisnya ternyata tidak seliar yang ia bayangkan. Draco mengambil salah satu tangan Zenovia dan mengarahkannya pada milik Zenovia. Kemudian ia memasukkan salah satu jari Zenovia kepada miliknya. Zenovia mengerang merasakan jarinya memasukki miliknya sendiri. Draco tersenyum mengelus kepala Zenovia kemudian memberikan kecupan singkat dibibir Zenovia.

"ahh...ini nikmat sekali Draco"

Dengan berani Zenovia menambahkan satu jari lagi. Ia semakin mempercepat gerakan jarinya hingga ia mendapatkan puncaknya. Draco mengelus miliknya sendiri dan melihat Zenovia yang sudah mendapatkan puncaknya, ia melepas tangan Zenovia kemudian menghisap jari Zenovia yang penuh cairan itu.

Ia memainkan miliknya didepan milik Zenovia dengan tujuan menggoda gadis dibawahnya ia.

"cepatlah masukkan milikmu Draco" lirih Zenovia yang sudah tidak tahan lagi.

"aku tidak mendengarnya, love"

"please Draco"

Melihat gadisnya memohon, ia segera memulai proses penyatuan mereka. Draco segera memasukkan miliknya kedalam milik Zenovia. Ia juga sebenarnya tidak tahan. Dengan sekali hentakkan miliknya masuk sempurna pada milik Zenovia. Zenovia mengerang sebentar merasakan sakit kembali melanda bagian bawahnya.

Draco mulai menggerakkan tubuhnya dengan pelan dan penuh kelembutan. Ia tidak ingin menyakiti wanita itu lagi. Zenovia tidak lagi meringis menahan sakit justru ia mengeluarkan desahan kenikmatan dan menyebut nama Draco berkali-kali. Draco kembali bersemangat dan menjadi sangat terangsang saat namanya keluar dari mulut Zenovia. Ia mempercepat gerakannya dibawah sana. Bibir Draco tidak tinggal diam, ia melumat dengan rakus bibir Zenovia dan beralih pada payudara Zenovia yang sudah mengeras itu.

Kamar mereka sekarang penuh dengan suara kecapan dan desahan yang dikeluarkan oleh keduanya. Kamar Zenovia memang kedap suara namun mereka tetap memasang mantra pengedap suara dan mengunci pintu kamar mereka.

Zenovia sudah mengeluarkan cairannya berkali-kali namun tidak dengan Draco. Saat merasakan akan mencapai puncak Draco berkata pada Zenovia. "kita keluarkan bersama"

Tubuh Draco ambruk diatas tubuh Zenovia. Ia tersenyum senang karena dapat kembali merasakan tubuh Zenovia. Keduanya mengatur napasnya yang terengah-engah akibat aktivitas yang baru saja mereka lakukan.

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang