09

2.3K 245 40
                                    

Zenovia melancarkan aksinya. Sudah beberapa hari ini Draco menjadi dekat dengannya. Draco juga sudah tidak sekasar dulu. Bahkan Draco, sedikit lebih perhatian dengan Zenovia.

Seperti saat ini mereka sedang berada di kamar Draco untuk mengerjakan tugas mereka. Sebentar lagi OWL akn dilaksanakan.

"Draco, bisa kau jelaskan yang ini tidak?" Pinta Zenovia sambil menunjukkan halaman buku yang tidak ia mengerti.

Draco menjelaskan secara detail apa yang Zenovia tanyakan. Zenovia pun senang.

Selama beberapa jam mereka belajar dan seperti mereka juga sudah lelah memutuskan untuk berhenti. Zenovia membereskan buku-buku mereka dan Draco yang pergi menuju lemari nya entah mengabil apa.

"Zee."

Zenovia mendongak. "Ya "

Draco menyerahkan kotak hitam kecil kepada Zenovia. "Happy late birthday, my wife."

Apa telinganya tidak salah mendengar? Oh, perutnya sudah banyak kupu-kupu berterbangan disana kala mendengar panggilan romantis dari Draco itu.

Zenovia terseyum mengambil hadiah itu dari Draco dan langsung memeluk Draco erat. "Thank you, my husband."

Zenovia membuka hadiah nya pita rambut berwarna hijau terdapat dalam kotak itu.

"Jujur, aku bingung untuk memberikanmu apa. Kau sudah memiliki segalanya." Ucap Draco.

"Hanya satu yang tidak aku miliki."

"Apa?"

"Kau."

Draco menarik Zenovia kedalam pelukkannya. "Maafkan aku. Aku mencintaimu, Zee. Tapi, aku juga menyukai Astoria."

Mendengar pernyataan Draco membuat Zenovia senang sekaligus sakit hati. Ia menyatakan persaannya sekaligus menghancurkannya.

Air mata mengalir keluar dari mata Zenovia. "It's okay, Draco."

Zenovia meleas pelukannya dan menghapus air matanya dengan kasar. "Aku akan pergi ke kamar ku. Good night, Draco."

Zenovia melangkah keluar tapi tangannya ditahan oleh Draco. "Tidurlah disini."

"Tapi aku-"

Draco melumat bibir Zenovia. "Please."

Zenovia mengangguk lemah, ia tidak bisa menolak Draco karena ia juga menginginkannya.

Ujian OWL dilangsungkan dengan Umbridge sebagai pengawasnya. Pada beberapa menit diawal ujian berlangsung dengan tenang. Para murid mengerjakannya dengan serius. Walau tidak sedikit yang mengeluh karena soal-soal yang susah.

Terdengar keributan diluar, Umbridge melangkah keluar dan muncul lah Fred dan George yang terbang menggunakan sapu mereka meledakkan beberapa petasan diruangan ujian.

Dan membuat seluruh kertas berterbangan, Fred dan George menciptakan Naga yang besar dan mengejar Umbridge membuat dia di ngab Naga buatan Fred dan George.

Semua murid gembira karena ujian akhirnya tidak jadi dilaksanakan.

Zenovia memilih untuk tidak bergabung dengan yang lainnya. Ia ingin menenangkan dirinya.

Zenovia memilih untuk merebahkan dirinya di rerumputan bukit yang mengarah ke pondok Hagrid. Dia juga mengubah Kaya agar bisa menamaninya.

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang