06

2.5K 254 36
                                    

Libur natal hampir tiba. Para murid sedang bersiap siap untuk kepulangan mereka. Setidaknya ini adalah saat terbaik bisa lepas dari peraturan gila Umbridge.

Mereka semua sudah berada di kereta. Zenovia duduk dengan para Slytherin. Theo, Blaise, Crabbe, Goyle, Pansy dan Daphne.

Jangan tanya dimana Draco dan Astoria. Mereka memilih kompartemen sendiri dengan alasan ini adalah terakhir kalinya mereka bertemu sebelum kembali ke Hogwarts.

Semua yang jengah mendengar perkataan love birds itu.

Sakit sebenarnya. Seharusnya Zenovia lah yang berada di posisi itu. Tapi, apa boleh buat memang ini takdirnya.

Kereta pun telah sampai. Mereka keluar kereta dan saling berpelukan dan berjanji untuk mengirimkan surat satu sama lain.

Zenovia tengah menunggu Draco yang sedang asik bercumbu dengan Astoria sebagai salam perpisahan. Draco bilang dia akan menjemput Zenovia di kompartemennya agar keluar bersama, supaya Narcissa tidak curiga.

Draco datang dan langsung mengandeng tangan Zenovia. Mereka berdua keluar dan di sambut dengan senyuman hangat Narcissa.

Narcissa menatap rindu pada anak nya dan segera mengenggam kedua anak nya untuk ber-disapparate ke Malfoy Manor.

"Kalian pergilah ke kamar kalian, aku tau kalian lelah." Ucapan Narcissa di angguki oleh keduanya.

Zenovia langsung meletakkan barang-barang nya. Sedangkan Draco sudah merebahkan tubuhnya di ranjang.

Makan malam terasa seperti biasanya. Tenang tanpa ada yang membuka suara.

Selesai makan malam Zenovia memberanikan dirinya untuk menanyakan sesuatu.

"Mother, father aku ingin pergi ke Gaunt Manor besok dan merayakan natal disana juga aku merindukan ibu. Apa boleh?"

Narcissa tersenyum. "Tentu saja, dear. Ajaklah Draco untuk menemani mu."

"Tidak perlu, aku bisa sendiri."

"Tidak. Draco akan ikut dengan mu. Benar kan Draco?" Draco tidak berani membantah ucapan ayahnya dan berakhir ia mengangguki ucapan Lucius.

"Baiklah jika itu keputusan kalian. Aku harus bersiap sekarang"

Zenovia melangkah ke kamarnya dan segera mempersiapkan segala kebutuhannya selama berada di Gaunt Manor.

Setelah melakukan kebiasaannya yaitu berjemur pagi, Zenovia segera mengajak Draco.

"Ayo." Zenovia mengulurkan tangannya kepada Draco.

"Apa kita akan ber-apparate?" Tanya Draco.

"Tidak, aku memang sudah bisa ber-apparate. Tapi, kau belum sempurna menguasai teknik itu. Jika aku mengajak mu, aku takut kau terkena splinching." Jelas Zenovia.

"Lalu kita menggunakan apa? Portkey?"

Zenovia menggeleng. "Kita akan pergi bersama Kaya"

"Kaya?" Beo Draco.

Zenovia melepas gelangnya yang berbentuk ular dan keluarlah ular berwarna hitam yang lumayan besar dengan mata hijau nya yang hampir menyerupai warna mata Zenovia.

"Kaya akan membantu kita. Ayo." Draco menerima uluran tangan Zenovia.

Dalam beberapa detik mereka sampai di sebuah tanah lapang yang sekarang tertutup salju tebal.

UNBREAKABLE VOW  ll D.M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang