****
Apakah tidak apa-apa jika aku berharap padamu? Tolong, katakan saja 'iya' meski kau berbohong.****
Wendy menyusup diantara kerumunan yang entah sejak kapan sudah sangat ramai. Keringat dingin mulai membasahi tubuh Wendy. Berharap bahwa suara-suara pukulan yang ia dengar itu ... tidak terlalu mengerikan. Hanya satu yang ada di fikirannya.
Saga.
Wendy benar-benar cemas.
"BANGSAT!! MULUT BUSUK LO HARUS DIKASIH PELAJARAN!!"
Bug!
Saga kembali melayangkan pukulannya pada seorang cowok berseragam yang sama dengannya. Membuat orang itu jatuh terkapar dengan luka di sudut bibirnya. Saga kemudian menarik kerah seragamnya dengan kasar, sebelum kembali memukul orang itu seolah tak ada puasnya. Ia benar-benar murka.
Sampai-sampai mereka yang menyaksikannya merasa ngeri sendiri sekaligus khawatir bahwa korban Saga bisa saja mati di tempat. Ditengah-tengah keberingasan Saga memukul orang itu, Saga merasakan tubuhnya tertarik ke belakang.
"Bro, udah bro. Udah! Dia bisa mati!" Natan menarik Saga untuk menjauh, di bantu Ajin. Seluruh anggota inti Avigator serta anggota lainnya hadir disana. Menyaksikan sang pemimpin sedang berusaha menghabisi seseorang.
Tak ada yang berani melerainya karena takut berurusan dengan Saga.
Cowok yang menjadi sasaran Saga itu berdiri di bantu temannya. Terkekeh remeh. Masih belum kapok rupanya dengan pukulan Saga. "Apa urusannya sama lo kalo gue ngomong gitu? Wendy badannya bagus! Emang banyak yang mau tidur sama dia! Lo juga pasti! Gak usah munafik!!"
Tepat saat itu juga, Wendy sudah berhasil menembus kerumunan hingga ke baris paling depan. Mendengar langsung perkataan seorang laki-laki yang Wendy tidak kenali. Membuatnya terdiam, mematung. Apa-apaan itu?
"SIALAN!!"
Bug!
Saga kembali melayangkan banyak pukulan pada orang itu. Tak peduli bahwa cowok itu bisa mati atau tidak. Yang ada difikirannya sekarang adalah menghabisi orang ini karena mulut kotornya pada Wendy.
Orang itu bahkan sudah sesak nafas karena pukulan beringas Saga yang tak henti-henti. Namun, tak ada yang menolong. Mereka terlalu takut. Vian, Jay, Kevin, dan Ajin pun tak berniat melerai lagi, mereka ikut geram dan mendukung Saga saat ini. Hanya Natan dan Heri yang masih berfikir jernih. Pasalnya, jika sampai cowok itu mati, Saga bisa dalam masalah.
"Ga! Udah-"
Natan yang baru saja ingin kembali menarik Saga, harus melangkah mundur karena melihat tatapan mengerikannya Saga.Saga benar-benar tak punya rasa ampun pada cowok itu. Wendy yang masih sangat terkejut itu, pun mulai tersadar. Cowok itu ... bener-bener bisa mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy
Teen Fiction[On-Going | 15+] Genre : Young Adult, Teenfiction, Romance, Comedy, Psikologi. Tentang seorang gadis tangguh yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah perjuangannya mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang memiliki senyum semanis gula yang...