****
Percaya saja, bahwa badai ini ... pasti akan berlalu.****
Hiruk pikuk kendaraan di sore hari ini, begitu terasa bagi Wendy dan Saga di balik jendela kaca mobil yang sekarang mereka tumpangi. Mobil yang akan mengantar Wendy pulang ke rumahnya dengan supir keluarga yang menyetir.
Saga seharusnya tidak ikut. Namun, karena dirinya memaksa bahkan sempat ingin menyetir sendiri untuk Wendy, membuat Wendy pasrah. Meski begitu, Saga sudah mendapat banyak sekali omelan dari Wendy maupun Bundanya sendiri. Tapi, tidak apa. Saga harus memastikan sendiri bahwa Wendy selamat sampai rumahnya.
"Kamu makin bandel, Ga." Sahut Wendy, menatap Saga yang duduk menghadap dirinya di jok belakang ini.
"Bandel?" Saga mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Kamu harusnya istirahat. Gak usah nganterin aku pulang. Kamu kan masih belum sepenuhnya sembuh. Inget, kamu bukan jagoan! Kamu manusia biasa. Emang ya, cowok itu suka sok kuat, padahal--"
"Kamu cerewet." Saga tersenyum geli. Menghentikan perkataan Wendy. Sepertinya, lelaki itu sudah mulai terbiasa dengan Wendy yang sering sekali mengomelinya dengan kalimat panjang. Bukannya risih seperti biasa, Saga malah menikmatinya. Ia suka.
Wendy melotot. "Maksud kamu-"
"Tapi, aku suka."
Deg. Wendy terdiam, merasakan wajahnya yang memerah lagi. Saga selalu begini sekarang. Sejak kapan lelaki tsundere yang sering sok tidak peduli sekitar dan bersikap dingin menjadi manis seperti ini? Wendy kan ... belum terbiasa. Siapa sih yang ngajarin?!! Aaaa ... Rasanya mau teriak-teriak sambil guling-guling!
"Kamu cantik kalo lagi malu--"
"Stop!" Wendy beringsut mendekat, membuat Saga mengerjapkan matanya. Wendy kemudian menangkup kedua sisi wajah Saga. "Kamu kayaknya beneran belum sembuh, Ga! Kayaknya ada yang salah, deh. Kok kamu manis bangett sih?!!"
Saga tergelak. "Aku manis?"
"Iya. Kayak gula! Aku panggil Sugar aja, ya?"
"Nanti banyak semut kalo gula."
"Gapapa. Aku kasih kapur ajaib semutnya!"
"Ngaco." Saga tergelak. Mengacak rambut Wendy yang menatap polos dengan gemas. Jika dulu, Saga akan geram dengan tingkah anehnya Wendy, sekarang ia justru merasa terhibur. Cinta ... memang bisa mengubah seseorang.
"Jangan gemesin gini sama cowok lain." Bisik Saga pelan, tepat di depan wajah Wendy yang hanya menyisakan sedikit jarak di antara mereka. "Aku gak suka."
"Enggak, kok!" Seru Wendy di tengah-tengah rasa gugupnya, melihat tatapan sayu dari Saga.
"Sama Natan juga jangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy
Teen Fiction[On-Going | 15+] Genre : Young Adult, Teenfiction, Romance, Comedy, Psikologi. Tentang seorang gadis tangguh yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah perjuangannya mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang memiliki senyum semanis gula yang...