****
Aku harap kamu adalah mimpi indahku yang menjadi kenyataan.****
Suara anak-anak di kompleks perumahan Wendy yang sedang bermain di luar sana membuat Saga terbangun. Saga perlahan membuka matanya, membuat matanya segera disambut oleh sinar matahari pagi cerah yang memasuki rumah minimalis ini dari jendelanya. Ya, cuaca pagi ini sangatlah cerah. Berbeda saat semalam, hujan benar-benar turun hingga pagi. Sepertinya, keinginan Bunda Sherin benar-benar terkabul.
Saga kemudian perlahan mendudukkan dirinya, meregangkan otot-otot lehernya setelah semalaman tidur dengan posisi telentang di atas sofa. Ia benar-benar menginap di rumah Wendy. Hujan semakin deras, sementara sahabat-sahabatnya tak ada yang bersedia menjemputnya menggunakan mobil. Entah sengaja atau tidak, anak-anak inti Avigator mendadak sibuk semalam. Saga rasanya ingin mengumpati mereka satu-satu.
Saga kemudian meraih ponselnya. Masih pukul 7 pagi. Sepertinya, Wendy belum bangun karena sejak tadi ia tak melihat keberadaan gadis itu.
Jika di fikir-fikir, rasanya sangat mustahil mendapati dirinya yang kini bahkan menginap di rumah seorang gadis yang ia tolak mentah-mentah dahulu. Hanya gadis pengganggu yang sangat bukan tipenya Saga. Tapi itulah yang terjadi. Waktu dan takdir benar-benar merubah keadaan dan ... perasaan Saga yang awalnya terus saja menolak.
Ting!
Saga merasakan ponselnya bergetar begitu dirinya mengaktifkan jaringan internetnya, memunculkan banyak sekali notifikasi dari gc yang memuat dirinya, anggota inti Avigator, dan para gadis.
Avigator's (12)
Jay Saputra : Pagi yang cerah untuk manusia-manusia yang pandai bersyukur. Sudahkah kalian bersyukur hari ini?
Alvian : udah. Terus penting buat lo, Jay?
Jay Saputra : Vi, gue gak tahu kiamat itu kapan. Tapi lo harus tobat secepatnya.
Jay Saputra : BANGUN GENGS! AYO KITA NONGKI-NONGKI!!
Ajin Mahendra : Busett. Besok ulangan, bukannya belajar malah nongkrong.
Jay Saputra : Justru itu! Kita butuh penyegaran otak. Hayuklah, Gass! Lama, anjing.
Alvian : boleh tuh. Bosen gue di suruh belajar mulu sama nyokap.
Jay Saputra : Dih, gaya amat si babi.
Alvian : Beban ortu, diem.
Natanio Alexander : Belajar. Bukan nongkrong.
Jay Saputra : Aduh, Nat!! Jangan kaku deh. Santai ajaa~~ gak usah tegang kayak urusan cinta elo, eh.
Kevin Bramantio : Hajar, Nat! Ntar kebiasaan!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy
Teen Fiction[On-Going | 15+] Genre : Young Adult, Teenfiction, Romance, Comedy, Psikologi. Tentang seorang gadis tangguh yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah perjuangannya mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang memiliki senyum semanis gula yang...