****
Aku hanya ingin lebih bahagia. Apakah aku terlalu serakah?
-Blue and Grey****
Kevin terlihat tegar sekali. Setelah mengetahui fakta yang sebenarnya, lelaki itu kebanyakan diam. Matanya juga memerah sejak tadi karena menahan tangis. Ia merasa terkhianati. Tidak menyangka sang Ayah akan terlibat semua ini.
Jadi, semua penyelidikan yang Kevin lakukan selama ini mengantarkan dirinya sendiri untuk mengangkap sang Ayah.
Padahal, jika Kevin ingat-ingat lagi, Ayahnya sama sekali tak pernah mencurigakan. Ia bertingkah seolah sangat terpukul dengan kehilangan sang adik. Ia juga mendukung Kakeknya untuk mencari sang adik. Kevin benar-benar percaya bahwa Ayahnya adalah orang baik.
Kevin tidak menyangka bahwa air mata itu palsu. Tak menyangka bahwa di belakang semuanya, ia sangat membenci adiknya sendiri. Walau belakangan ini, Kevin tahu bahwa Tantenya dan sang Ayah adalah saudara berbeda Ibu.
Ternyata memang benar bahwa 'musuh dalam selimut' itu ada.
Namun, Kevin sama sekali tidak tahu apa motifnya? Motif Aiden dan Roy sudah jelas karena sangat menginginkan kekuasaan keluarga Bramantio. Mereka iri dan ingin menyingkirkan adiknya. Lalu, bagaimana dengan sang Ayah?
Keenan sama sekali tidak pernah gila harta. Kevin yakin betul, Ayahnya selalu mengalah pada kedua kakaknya. Dia tidak serakah. Dia mensyukuri semuanya.
Lalu, kenapa?
"Vin, Pak Satya udah ngasih kita dokumen Tante elo yang asli." Sahut Natan hati-hati. Ia menepuk pundak sahabatnya. Kevin masih terlihat lemas. Matanya memerah, terkulai layu. Ia benar-benar terpukul.
Tadi, setelah mereka selesai dengan misi 'membuat pelaku bicara', Satya dan Tora telah mereka pulangkan. Tentunya dengan sejumlah ancaman yang mereka lontarkan agar mereka tetap tutup mulut. Untuk saat ini, mereka percaya saja bahwa mereka akan diam setelah disiksa setengah mati oleh tujuh orang remaja.
Selain itu, Saga dkk berjanji akan melindungi keduanya dari 'mereka' yang menekannya. Mereka tidak akan menyebut nama keduanya nanti. Keduanya setuju.
Tora yang paling sulit bicara. Namun, Saga dkk tidak kehabisan akal untuk membuatnya bicara. Mereka memberinya tekanan-tekanan yang tidak menyakitinya secara fisik namun memuakkan.
Tora ternyata memiliki alergi bunga yang parah, hingga membuatnya memiliki phobia yang tidak wajar pada bunga. Alhasil, ketika para Avigator membelikannya sebuah bunga yang indah, Tora histeris.
Pria malang itu dibiarkan menghirup bunga tersebut. Matanya merah dan berair. Hidungnya gatal luar biasa, namun Tora tak diizinkan menggaruknya. Muncul ruam pada kulitnya yang sekali lagi Tora tidak diizinkan menggaruknya. Wajahnya sudah merah padam menahan tangis karena rasa gatal dan pusing.
Bisa dibayangkan betapa frustasinya Tora, hingga ia sanggup membuka mulutnya demi mengakhiri penderitaannya.
Kevin sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan pengakuan Tora. Karena ia sudah tahu, bahwa omnya Roy memang bersalah, begitupula Aiden, ketika diketahui bahwa mereka ternyata bekerja sama, Kevin tidak terkejut. Ia sudah menduganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy
Teen Fiction[On-Going | 15+] Genre : Young Adult, Teenfiction, Romance, Comedy, Psikologi. Tentang seorang gadis tangguh yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah perjuangannya mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang memiliki senyum semanis gula yang...