Sugar Boy 27 - Pertemuan Keluarga

1.2K 167 741
                                    

****Harta dan Tahta mungkin bisa mengubah segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
Harta dan Tahta mungkin bisa mengubah segalanya. Termasuk .... manusia.

****

Mansion utama keluarga Bramantio. Berada di sebuah perumahan elit dekat pesisir pantai sore ini, terlihat ramai. Para maid-maid sibuk menghidangkan banyak sekali makanan di atas sebuah meja makan berlapis marmer mewah. Berusaha tidak terusik dengan kehadiran putra-putra beserta menantu dari Bramantio, pemilik Mansion dan perusahaan induk dari keluarga Bramantio.

Meja makan yang memuat hingga belasan orang ini, tidak sepenuhnya terisi. Mereka duduk saling berhadapan, dimana para menantu di sisi kanan, dan para putra-putra Bramantio di sisi kiri. Sedangkan Kakek Bramantio sendiri, duduk d tengah-tengah mereka. Kali ini, anak-anak tak diizinkan ikut untuk pertemuan tiba-tiba keluarga mereka. Hal itu cukup membuat para putra beserta istrinya cukup tegang.

Biasanya ... akan ada pengumuman tak terduga.

Seperti biasa, pakaian para istri terlampau mewah dengan kesan yang elegan. Mereka saling bersaing .. menjadi yang paling pantas untuk ... berkuasa. Tentu saja hubungan mereka hanya sebatas ipar saja, atau lebih tepatnya, para istri dari putra-putra keluarga Bramantio yang menjadi kandidat terkuat untuk mewarisi kekayaan keluarga ini.

Tak ada pembicaraan layaknya seorang sahabat ataupun saudara. Tipikal keluarga konglomerat yang akan terus bertarung untuk ... sebuah warisan.

Aiden, sang kakak tertua berdehem. Memposisikan dirinya pada Bramantio yang sedang membaca koran. Deheman Aiden rupanya berhasil mencuri perhatian mereka semua. Membuat mereka merasa was-was. Aiden tersenyum sopan. "Bagaimana kabar Ayah hari ini?"

"Seperti yang kamu lihat." Jawab Bramantio, melirik sekilas. Kemudian kembali fokus dengan korannya.

"Aah, syukurlah jika Ayah mertua sehat." Lilis, istri dari Aiden tersenyum lebar. Mengangkat dahunya. "Kebetulan, saudara lilis baru saja pulang dari China. Ia membawa sebuah obat herbal yang mungkin bisa membantu Ayah mertua tetap sehat."

"Obat herbal seperti apa? Ada banyak yang palsu untuk jaman sekarang ini. Kau tidak bisa sembarangan memberi sesuatu pada Ayah Mertua, lilis." Sahut Nia, istri dari Roy, putra kedua Bramantio. Nia tersenyum lebar, atau lebih tepatnya sedang tersenyum mengejek pada Lilis. "Lebih baik Ayah mertua banyak minum vitamin. Ayahku menyarankan sebuah vitamin untuk Ayah Mertua."

"Kevin suka minum susu beruang. Katanya itu bisa membuat tubuh menjadi sehat." Kali ini, Vivi. Istri dari Keenan,putra ketiga Bramantio sekaligus ibu dari Kevin bersuara. Ia menatap berbinar. Diantara mereka, Vivi memang terlihat lebih polos meski doyan harta juga. "Kevin memang anak yang pintar."

"Tidak. Herbal yang terbaik."

"Vitamin lebih manjur."

"Susu Beruang-"

"Apakah kalian memang benar ingin aku hidup sehat?" Bramantio terkekeh. Meletakkan korannya, kemudian menatap anak-anaknya satu persatu. "Ayah ... akan tetap sehat untuk beberapa waktu ke depan. Sayang sekali, bukan? Tapi terimakasih karena sudah mengkhawatirkan Ayah."

My Sugar BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang