Play lagunya pas Saga-Wendy ya!! :)
Warning : Mengandung kata-kata kasar dan unsur kekerasan.
****
Aku akan menunggumu, sampai kau sendiri yang menyuruhku untuk berhenti.****
Suasana halte yang Saga dan Wendy tempati berteduh ini, benar-benar sepi. Hanya bunyi rintik hujan deras yang menemani keheningan yang amat sangat terasa bagi mereka yang sedang duduk bersisian. Setelah mengalami suasana canggung di atas motor, mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah halte karena hujan yang kembali datang.
Wendy masih bisa merasakan jantungnya yang berdegub kencang sekarang, menunduk, menatap sepatunya yang berwarna abu. Ia masih berdebar ketika mengingat Saga ... yang mencium bibirnya. Ciuman yang jika boleh jujur .. adalah ciuman pertama bagi Wendy. Ciuman pertama oleh cinta pertama. Bukankah sangat mendebarkan?
Wendy bahkan tidak tahu harus bereaksi seperti apa di depan Saga sekarang. Ia juga masih sangat tidak menyangka bahwa Saga benar-benar berniat membayar kontrak dengan harga selangit itu agar dirinya bisa bebas dari Marvel. Hanya mengeluarkan sebuah cek berisi nominal dan tanda tangan Saga, lalu Selesai.
Masalah memang terkadang cepat sekali terselesaikan hanya dengan ... uang. Tak heran jika banyak yang sampai bekerja keras untuk mendapatkan benda itu. Entah untuk hal yang baik ataupun untuk hal yang buruk. Mirisnya, uang bisa membuat seseorang berubah menjadi manusia tak berperasaan. Tipikal manusia ; serakah.
Tapi, bagi Wendy rasanya bohong jika ia tidak butuh uang. Nyatanya, hampir setiap hari ia kesulitan tanpa benda itu. Tidak perlu banyak, yang penting ... bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan sang ibu. Itu saja. Wendy akan menjadi anak baik yang selalu bersyukur.
Hanya saja sekarang, ia sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Ia harus memulai dari awal lagi untuk mencari pekerjaan. Wendy menghela nafas. Tidak masalah, setidaknya ia bisa terlepas dari Marvel tanpa harus membayar kontrak sialan itu.
Wendy melirik Saga yang saat ini juga terdiam. Meski begitu, ia bisa merasakan Saga yang begitu gugup, sama sepertinya. Wendy tersenyum kecil. Lihat? Bahkan ... disaat Wendy telah kecewa, Saga kembali lagi. Memberi kebahagiaan kecil yang sangat Wendy butuhkan ditengah-tengah hidupnya yang sulit.
Mau bagaimana lagi? Hatinya ... hanya menginginkan Saga.
"Dingin gak?" Tanya Saga tiba-tiba, tanpa menoleh.
"H-ah? Dikit, tapi gapapa." Wendy menyengir gugup.
Saga menoleh, tersenyum tipis. "Kalo dingin banget, bilang."
"Enggak. Aku-eh gue gak dingin-" Wendy menghentikan ucapannya, begitu merasakan angin dingin berhembus kencang, membuat Wendy refleks memeluk dirinya. Ia menatap lucu pada Saga yang terkekeh. "Enggak! Gak dingin! Gak perlu pake jaket-"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy
Teen Fiction[On-Going | 15+] Genre : Young Adult, Teenfiction, Romance, Comedy, Psikologi. Tentang seorang gadis tangguh yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah perjuangannya mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang memiliki senyum semanis gula yang...