****
Kamu itu kayak gula. Manis. Tapi kok, sikap kamu ke aku pahit banget?
****
Jatuh cinta dengan Saga bagi Wendy, memiliki tantangan tersendiri. Cowok super dingin yang tentu saja berbanding terbalik dengan kepribadiannya berhasil membuatnya tertarik. Ada yang bilang, kalau kita cenderung akan menyukai laki-laki dengan sifat yang hampir sama dengan sifat kita sendiri. Namun, sepertinya itu tidak berlaku bagi Wendy.
Wendy tidak pernah menyangka akan suka dengan Saga. Berawal dari Saga yang bermain basket di lapangan sekolah disaat semua orang lagi ikut Ospek, membuat Wendy penasaran. Apalagi saat Wendy menyapanya, lelaki itu hanya meliriknya sekilas lalu pergi begitu saja. Menyebalkan? Memang. Terlebih, Wendy belum pernah diabaikan seperti itu oleh laki-laki Tapi seiring berjalannya waktu, rasa penasaran itu berubah menjadi rasa suka. Dan berakhir jatuh cinta.
Saga tidak pernah melihatnya sedikitpun. Entah terbuat dari apa hatinya? Hingga gadis se perhatian dan seriang Wendy pun, tidak mampu menembus perasaannya. Wendy sepenuhnya sadar, bahwa cinta tidak bisa ia paksakan. Tapi, tak ada salahnya berjuang kan? Wendy yakin, suatu saat, Saga pasti menyukainya.
"Saga. Anterin gue pulang, ya?"
Tak ada jawaban.
Wendy tidak menyerah. "Rumah gue jauh, loh. Gak kasian?"
Masih tidak ada jawaban.
"Sugar!" Panggil Wendy lebih keras.
Saga berbalik tiba-tiba. Membuat Wendy terkejut, hampir saja menabrak Saga jika gerakannya tidak cepat. Wendy mendongak, menatap Saga yang memang lebih tinggi darinya.
"Nama gue Saga, bukan Sugar!"
"Tapi lo manis. Kayak gula. Gimana dong?" Wendy tersenyum manis.
"Terserah!" Desis Saga, menahan amarah. Kenapa Wendy terus saja mengikutinya kemana-mana? Bahkan saat ini, di parkiran, Wendy terus merengek untuk di antar pulang. Apakah gadis itu tidak punya harga diri?
Wendy menyengir. "Jadi, gimana? Anterin gue ya?"
"Gak." Saga kembali berbalik, melanjutkan langkahnya. Menuju sebuah motor Sport yang sering ia gunakan saat balapan, atau sehari-hari.
Wendy masih mengikuti. "Motornya tinggi banget! Tapi, gapapa, gue bisa tutupin-"
"Bisa lo jauh-jauh?" Saga menatap tajam ke arah Wendy. "Minggir!" Bentaknya.
Wendy tersentak kaget. Sebisa mungkin menahan air matanya yang bisa saja mengalir. Wendy tidak bisa di bentak. Dia pasti akan menangis meski sebenarnya sudah terbiasa di bentak. Tapi, karena Wendy tidak mau mempermalukan dirinya di depan Saga, Wendy melangkah mundur. Mengizinkan Saga untuk lebih leluasa mengeluarkan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy
Fiksi Remaja[On-Going | 15+] Genre : Young Adult, Teenfiction, Romance, Comedy, Psikologi. Tentang seorang gadis tangguh yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah perjuangannya mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang memiliki senyum semanis gula yang...