Sugar Boy 25 - Perasaan Wendy di Gantung!

1.1K 158 447
                                    

****Setelah berjuang begitu lama, menunggu sebentar saja mungkin tidak masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
Setelah berjuang begitu lama, menunggu sebentar saja mungkin tidak masalah.

****

Hari sudah menunjukkan pukul 8 malam saat Wendy dan ibunya telah sampai Rumah Sakit Citra Medika yang menjadi langganan Weni dalam pengobatannya. Dengan modal uang yang telah Bunda Sherin berikan padanya, Wendy bisa bernafas lega saat membawa sang Ibu ke tempat ini untuk berobat.

Setelah membayar ongkos taksi, Wendy segera mengapitkan lengannya pada sang Ibu. Berjalan memasuki rumah sakit bersama-sama.

"Wen. Kamu emang ada uang?" Tanya Weni tiba-tiba. Menatap putrinya. Wendy bahkan tidak mengatakan apapun saat putrinya itu menyuruh dirinya untuk bersiap-siap.

"Ada kok, Ma. Aman." Jawab Wendy tersenyum.

Weni menghentikan langkahnya. Menatap Wendy penuh selidik. "Dapat darimana?"

"Eh? Itu, Ma ..." Wendy menggaruk tengkuknya. Bagaimana ia menjelaskan pada ibunya tentang ibunya Saga? "Itu ... Mama inget waktu aku nginep kan? Emm ... Ibunya temen aku yang ngasih, Ma."

"Kok bisa?"

"Bisa, Ma! Bukan cuma Wendy, tapi temen-temen Wendy yang ikut nginep juga dapat." Jawab Wendy cepat. Menghindari tatapan curiga dari ibunya.

Weni terdiam. Menatap putrinya dengan tatapan serius. Bukan tanpa alasan Weni seperti ini. Pengobatannya itu membutuhkan uang yang tidak sedikit. Hanya bekerja beberapa hari tak akan mampu untuk mencukupinya. Kecuali, kerjanya ...

Weni menegang. Mencengkeram kedua bahu putrinya. "Wen. Kamu ... gak kerja yang macem-macem, kan?"

"Hah? Ya enggak lah, Ma!" Wendy melotot. Ia mengerti maksud ibunya itu. Wendy masih cukup memikirkan masa depannya untuk tidak menjual dirinya. "Wendy beneran di kasih!"

Weni menatap putrinya dalam, mencari-cari kebohongan dalam mata Wendy namun tak kunjung ia dapatkan. Weni menghela nafas. Mengusap rambut putrinya. Tersenyum tipis meski masih menatap datar seperti biasa. "Maafin, Mama. Mama ... cuma gak mau kamu kerja yang gak bener kayak, Mama."

Wendy tersenyum mengerti. "Aku ngerti kok, Maa. Tapi Wendy emang bener dikasih."

"Baik banget. Ibunya siapa emang? Ibunya Yola?"

"Bukan, Ma. Itu ..."

"Pacar kamu?"

Wendy melotot. "Ih, Bukan!! Wendy enggak punya-"

"Siapa sih namanya yang pernah dateng itu? Suga?"

"Saga, Ma. Namanya Saga. Suga mah bias aku di BTS!" Koreksi Wendy cepat. Dengan kekehan geli.

"Nah, itu." Weni terkekeh pelan. Menatap jahil pada putrinya sekarang. "Pacar kamu, kan?"

"Belum, Ma. Eh maksudnya bukan! Bukan!" Wendy menyengir gugup. Memalingkan wajahnya yang tiba-tiba saja memerah. Saga memang bukan pacarnya, tapi ... setelah perkataan manis cowok itu. Tentu Wendy boleh berharap kan?

My Sugar BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang