Keadaan

153 18 1
                                    

----------------
Previously
----------------

Sorn yang sadar bahwa yang menikah saat itu adalah Sing cukup sedih. Namun ia sudah bertekad bahwa ia akan menikah dengan Sing, ia menerobos kerumunan dan maju ke depan.

Sing yang melihat Sorn langsung berlari dan menarik Sorn kabur dari sana.
Mereka berlari menjauh dari rumah Sing.
Sing tahu bahwa Sorn tidak menyukai Parm sejak awal.
Parm adalah teman masa kecil Sing ketika ia masih tinggal di desa.
Tapi setelah ayahnya menjadi pengawal kerjaan. Ia pindah ke ibu kota.
Sing dulu sangat mengagumi kecantikan Parm saat mereka masih kecil. Ia bahkan berjanji akan menikah Parm saat dewasa nantinya

Namun saat ia pindah ke ibu kota. Tempat penuh aturan, ia datang dan belajar tanpa teman bahkan saat ia dan keluarganya miskin. Hanya Sorn Tum dan Lhong yang main bersamanya. Sorn sejak awal memiliki perasaan padanya.

Ia selalu bersama Sing, baik di saat senang sedih marah. Ia selalu melindungi Sing.
Tahun demi tahun mereka lewati. Perasaan Sorn semakin hari semakin besar terhadap Sing. Sampai pada akhirnya Sorn mengakui perasaannya kepada Sing.
Sing aku suka sama kamu, kamu mau ga jadi pacar aku.
Hahhh apa kamu bilang. Coba kamu ulangi sekali lagi kamu bilang apa.
Aku suka sama kamu Sing.
Kamu gila ya Sorn, kamu tahu kan apa kata raja siapapun yang berpacaran dengan sesamanya akan di bunuh oleh raja.
Kamu jangan gila deh Sorn.

Sing pun meninggalkan Sorn. Sejak saat itu Sing mulai menjauh dari Sorn ia ingin Sorn merenungi kata katanya.
Karena bukan hanya akan membahayakan mereka tetapi juga sanak keluarga mereka akan menjadi tumbal.

Sorn terus terusan mencoba mendekati Sing. Ia ingin minta maaf , tapi nihil Sing terus terusan menghindarinya.

Sorn sudah mulai putus asa. Ia mulai menjauh dari Sing.

Sorn aku terima keputusanmu, maafkan aku yang sudah membahayakan kita. Aku akan selalu menjadi sahabatmu aku juga akan selalu menyayangi dirimu Sing.

End POV
______________________________________

Pagi pun menyinari ruangan kamar Gulf. Hal itu membuat Mew terbangun dari tidurnya yang panjang. Tidur yang membuat ia merasa takut.

Gulf melihat Mew dari samping, ia sudah bangun terlebih dahulu.
Ia melihat Mew yang sangat gelisah. Namun ia memilih untuk tidak membangunkan Mew.

Gulf mengelus-elus kepala Mew perlahan, mengecup pelan kepala Mew dan pergi ke dapur untuk memanaskan makanan.

Gulf memanaskan makanan yang di bawa Mew kemarin malam dan meletakkannya di atas piring.

Setelah selesai Gulf pun pergi mandi dan membangunkan Mew.

Mew bangun.
Mew bangun Mew.
Mew
Tee rak bangun.
Tee rak.

Hngghh. Apa yang kamu bilang tadi ??
Mew bangun ??.
Bukan setelah it.
Tee rak
Emangnya kenapa ??

kamu panggil aku Tee rak
iya, ada yang salah ??
enggak, aku senang banget
kalau kamu senang kenapa kamu nangis
aku senang banget makasih ya Gulf
udah-udah ayo, kita siap siap habis sarapan kita harus pergi ketemu Bright sama Win
mereka udah nungguin kita.
ok

My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang