My Happiness

Special Chapter 2 : Ana

Ana, menurut kamu kita akan bersama sebagai sahabat atau enggak ?. 

Apa maksud kamu Gulf ??.

Kamu tahu kan Ana kalau dalam hubungan pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu selalu ada yang suka satu sama lain dan kamu sendiri tahu bahwa Bian suka sama kamu.

Ana terdiam ketika mendengar pernyataan Gulf. Ia memang tahu bahwa Bian mencintai dirinya, tapi Ana juga tahu bahwa dia sangat mencintai Gulf.

Aku ga tahu, emangnya iya Bian suka sama aku ??.

Dia suka sama kamu dari awal kita ketemu. Sejak itu dia selalu cari cara buat ngedeketin kamu. Dan menurut aku dia gak pernah berhasil ngedekatin kamu karena kamu ga suka sama dia.

Bian suka sama aku, terus ??

Kenapa kamu ga buka hati kamu untuk dia ??. Kamu juga tahu kan aku ga suka sama kamu. Ada orang lain yang aku suka, dia sekarang ada di luar negri.

Ana melihat Gulf dan mengerti bahwa Gulf tidak mencintainya, namum ia ingin membuat Gulf jatuh cinta dengan dirinya.

Bian sini.

Lamunan Ana terhenti ketika Gulf berteriak memanggil Bian.

Gimana sama professor kena marah ??.
Iya Gulf, padahal aku kirim tepat waktu
Pala lu tepat waktu, hari nya emang tepat jamnya kaggak .
Oh iya ya hehehe.
Benar-benar lo Bian.

Bian melihat ke arah Ana.

Lo gapapa kan ??.
Hahh, maksudnya ??.
Iya gue tanya lo gapapa kan Na ??
Gue baik-baik aja.
Ook kalau lo bilang begitu.

Ana Brian dan Gulf sering bertemu dan bermain bersama, walaupun mereka tidak bisa mengatakan perasaan satu sama lain mereka cukup senang bisa berada di sisi satu sam lain

Waktu berlalu begitu cepat saat ini mereka sudah lulus kuliah.
Gulf Bian dan Ana memutuskan untuk membuat perusahaan. Ana dan Bian menggunakan semua ilmu ya mereka punya untuk mulai membuat perusahaan sedangkan Gulf menggunakan ilmunya untuk membuat perusahaan itu penuh dengan keamanan dan kesejahteraan sesuai dengan hukum.

Pada akhirnya cinta Ana tidak pernah diterima oleh Gulf hingga akhir hayat Gulf.

Ana selalu terobsesi dengan Gulf, namun ia di buat sadar oleh Gulf sendiri bahwa sebenarnya ia tidak mencintai Gulf sepenuhnya hanya obsesinya yang mulai mencelakai mereka bertiga.

Ana tidak pernah bertemu dengan Bian sejak tiga tahun yang lalu, tapi dia mencoba untuk menghubungi Bian.
Kini Bian sudah sangat sibuk, apalagi semenjak ia tahu bahwa Gulf meninggal dunia pasca melahirkan dia hampir tidak pernah tidak sibuk.

Hari-hari ia gunakan untuk bekerja dan melupakan kesedihannya terhadap Gulf.
Ana terus menghubungi Bian dan meminta mereka untuk bertemu.

Setahun penuh Ana mencoba untuk menghubungi Bian namun tidak ada respon, hingga suatu hari Bian menghubunginya dan mengatakan mereka akan bertemu di perusahaan.

Ana mengiyakan dan akhirnya mereka bertemu.
Ana, Bian dan Kendra bertemu di perusahaan The Moon.

Bian tidak percaya sahabatnya tersebut sudah berubah begitu banyak, dia sangat bahagia akan hal tersebut.

Bian dan Ana saling berpelukan. Ana melihat Bian dan mulai menangis.

Hei kamu kenapa nangis Ana.
A..Aku juga ga tahu tiba-tiba air mata aku turun gitu aja.

Kendra mengerti perasaan Ana hanya menepuk punggung Ana dengan pelan.

Aku minta maaf tentang semuanya Bian. Maaf bahwa aku udah egois dan nyakitin kamu di masa lalu.

Gapapa Ana, aku udah ngelupain juga. Ana dia siapa ??.
Dia.

Ana melihat ke arah Kendra.

Dia tunangan aku.

Bian tersenyum kepada Ana dan Kendra.

Seriusan, dia tunangan kamu.
Iya, dia tunangan aku.
Halo aku Bian, kamu .

Kendra.

Aku kenapa merasa sifatnya SMA kayak Gulf ya ?. Cara dia ngomong mirip dengan Gulf ?.

Saya adik angkat Gulf.

Bian terdiam lalu mengangguk.

Aku tahu kamu, Gulf sering cerita tentang kamu dulu. Dia sering banget banggain kamu.
Oh, iya Ana ini aku mau kasih kamu undangan.

Undangan ??. Undangan apa ?.

Ini pesta yang di adain perusahaan.
Ini juga, undangan pernikahan aku.

Ana melihat ke arah Bian dan memeluk sahabatnya tersebut.

Akhirnya Lo udah mau nikah.

Iya, hehehe.
Ana Lo tahu kan Gulf udah pergi.

Ana terdiam mendengar hal tersebut, ia kembali merasa bersalah kepada Gulf dan keluarga kecilnya.