Setiap weekend, asrama memang jarang sepi. Sebagian besar memilih untuk stay di asrama entah karena tugas atau karena malas berada di rumah. Biasanya jika anak asrama akan pergi mabuk - mabuk-an, mereka harus ijin ke satpam asrama agar diijinkan untuk keluar dan kembali ke asrama jika memang mereka tidak ingin pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Ini jadinya balik asrama semua, kan? apa ada yang mau balik rumah? gue mau bilang sama satpam nih." Nandira bertanya saat semuanya sudah berkumpul di parkiran asrama.
Untuk beberapa saat, ke-dua-puluh-tiga laki - laki di depan Nandira tertegun melihat penampilan Nandira. Termasuk Gama yang takjub menyadari bahwa kakaknya bisa menggunakan outfit seperti sekarang.
Saat ini gadis kesayangan mereka ini mengenakan atasan tanpa lengan yang terlihat bold dan elegant di waktu bersamaan. Juga dengan rok pendek di atas lutut. Ditambah high booth hitam yang sangat cocok dipadu padankan dengan semua yang Nandira kenakan. Belum lagi lipstick merah merona yang tidak pernah Nandira gunakan di depan teman - temannya itu.
"Ra, anjir? lo.... nggak kesurupan?" Luca akhirnya membuka suara yang hanya dihadiahi tatapan datar oleh Nandira.
"Kalo gue pake kerudung ke tempat maksiat, malah salah kostum kan?"
"Iya sih tapi ini tuh lo... cantik banget?"
Nandira mendengus. "Gue udah cantik dari dulu?" ucap gadis itu mendramatisir.
"Gue jadinya naik mobilnya siapa?" Nandira bertanya karena masing - masing dari temannya ini terlihat sudah menenteng kunci mobil.
Dengan cepat setengah populasi mengacungkan tangannya tapi semuanya kalah saat Altheza mengambil pouch kecil milik Nandira.
"Kayzvan, Lo, sama gue satu mobil." ucap Altheza santai yang membuat teman-temannya berteriak protes.
"Protektif lo kaya kondom." Ceplos tristan sewot.
"Semobil sama Nandira nggak bakal bikin Nandira naksir lo, Tan. Malu sama agama di KTP lo." cibir Kayzvan saat dirinya sudah masuk ke mobil milik Al.
"Bacooot." Tristan menjawab sambil melempar tatapan sengit. Sementara Nandira hanya tergelak riang di bangku samping Altheza.
Semuanya sepakat bahwa mereka akan saling nebeng alih - alih memakai kendaraaan pribadi mereka masing - masing. Bus tidak jadi dioperasikan karena mereka tidak akan tamasya kelilih kota, kata Naka.
Setidaknya dari 23 manusia, harus ada 10 orang yang harus tetap sober sampai akhir untuk menyetir keluar dari tempat club malam dan sampai di asrama dengan selamat.
Jika perkiraan Nandira tidak meleset, yang akan stay sober adalah dirinya, Altheza, Rain, Artajuna, Joan, Taksa, Kama, Kayzvan dan mungkin.. Gio.
Setau Nandira, Gio memang punya alcohol tolerance yang lumayan tinggi. Terakhir mereka mabuk - mabukkan, laporan yang Nandira terima mengatakan bahwa hanya Joan dan Gio yang bertahan sampai akhir.
Secara beriringan mereka menuju bar yang sudah dibooking lantai atasnya oleh Joan. Apalagi niatnya jika bukan agar tidak terlalu banyak orang asing lalu lalang di antara mereka. Walaupun jika mereka akan berdance ria, mereka tetap harus turun ke lantai bawah. Tapi setidaknya, untuk Nandira yang pasti tidak akan mau ikut membaur, pilihan Joan sangat Nandira hargai.
Mobil - mobil mewah ini menuju tempat parkiran. Total ada 10 mobil yang masuk ke tempat parkiran secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neozard
General FictionKehidupan para mahasiswa yang tinggal di asrama Neozard dengan segala macam cerita dibalik kesempurnaan yang tercipta di depan mata. "Everyone has their own war; the painful one, the struggling one, the damaged one, the regretful one and the incurab...