24 - Explanation

4.4K 1K 453
                                    

Nandira memijat keningnya saat semua hal yang semalam terjadi muncul kembali di ingatannya. Gadis ini masih berada di atas tempat tidurnya. Sejak subuh tadi, gadis ini tidak bisa memejamkan matanya kembali. Rasanya degupan jantungnya masih belum kembali normal setiap teringat scene yang semalam.


"Kecewa nggak ya si ayah kalo tau anaknya nyosor duluan?" Nandira menggerutu sambil sesekali memukul kepalanya sendiri. "Dimana harga diri lo, raaaa?" kembali Dira merutuki kebodohannya. 


Tapi kata - kata Gio kembali terngiang. Nandira tidak tau apakah semalam Gio mengatakan semuanya dalam keadaan sadar atau laki - laki itu sudah sedikit mabuk. Karena jelas, gara-gara Gio, Nandira bisa tau rasanya wine yang laki - laki itu teguk semalam. 


Baru saja Nandira ingin denial dengan perasaannya sendiri, dua pesan datang bersamaan.


Galang Sadewa
Jadi nebeng motor gue lagi nggak, raaa?
Sekalian mau ngembaliin pulpen
Kemarin lupa belum gue kasihin


Gio Evano
Gue nggak bercanda soal semalem
So stop being denial


Tanpa sadar Nandira menjambak sendiri rambut panjangnya. "KENAPA LO MENDADAK KAYA FAKGIRL SIH RA? LO KETURURAN AYAH ARGI SAMA BUNDA NAYLA APA BUKAN SIH?"


Teriakan kecil Nandira terhenti saat terdengar suara berisik dari arah luar kamarnya. Tadinya Nandira tidak ingin mengacuhkan tapi suara berisik berubah menjadi teriakan kesal dan marah. Akhirnya masih dengan piyama sutranya, Nandira keluar hanya untuk melihat semua teman - teman asramanya juga keluar dari kamar. 


Nandira disambut oleh Karin dan Abel yang kamarnya tidak terlalu jauh dari kamar Nandira berada. 

"Air di kamar mandi kakak juga mati, kan?" Abel bertanya sambil mendekati Nandira bersamaan dengan Karin, Narina dan Queen. 

Keempatnya berkumpul di depan kamar Nandira sambil mendengar yang lain mengeluh sementara para staff terlihat kebingungan.

"Wait. Tadi subuh masih nyala kok."

"Iya kak. Tadi pas aku sholat subuh jg masih nyala. Kayaknya baru mandi jam 6 pagi." Jawab Karin. 


"Ya kali pak kita bayar 30 jt/bulan tapi airnya mati gini?" Terdengar salah satu anak asrama menggumamkan protes.

Para staff jelas terlihat bingung karena memang tidak ada sejarahnya air bermasalah di asrama semewah ini. 


Sebelum kerumunan makin marah, terdengar sebuah pengumuman. Datangnya dari speaker utama yang berarti suaranya terdengar seantero neozard termasuk asrama neo (asrama mahasiswa laki - laki) maupun asrama pearl (asrama mahasiswa perempua).

"Selamat pagi semuanya. Saya sebagai kepala staff bagian maintenance  ingin meminta maaf pada kakak - kakak disini karena  saluran air ternyata bermasalah yang mengakibatkan tidak ada air yang bisa mengalir untuk asrama pearl. Setelah berembuk dengan pihak asrama, kita sepakat untuk memperbolehkan para penghuni asrama  pearl menumpang mandi di dorm neo. Jika memang tidak mau menggunakan fasilitas dorm neo, kami menyediakan kamar mandi kosong yang letaknya ada di gelanggang renang. Sekali lagi kami meminta maaf yang sebesar-besarnya. Kami pastikan siang atau sore ini semuanya sudah kembali normal."

The NeozardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang