Kehidupan para mahasiswa yang tinggal di asrama Neozard dengan segala macam cerita dibalik kesempurnaan yang tercipta di depan mata.
"Everyone has their own war; the painful one, the struggling one, the damaged one, the regretful one and the incurab...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kepala Andra masih pening sebenarnya. Efek minuman keras semalam belum benar-benar hilang. Tapi mengetahui Kara meminta tolong pagi ini, Andra tidak bisa menolak. Selain karena Kara hobi ngambek juga karena Andra tidak punya tenaga untuk banyak berkomentar pagi ini.
Seperti yang Rain bilang di grup special neoz, ngambeknya Nandira itu "menyeramkan". Kakak sepupunya ini lebih sering menggunakan silent treatment saat ngambek. Makanya Andra lebih suka melihat kakak sepupunya itu marah-marah atau ngomel-ngomel ketimbang mendiamkan dirinya saat ngambek. Baik Gama, Rain dan Byan tau itu semua.
Satu-satunya orang yang tidak pernah menerima ngambeknya seorang Nandira hanya: Altheza.
Ibarat penawar racun, Altheza adalah orang yang akan selalu dicari semua orang jika Nandira sudah ngambek. Karena Andra tau Altheza sedang tidak berada di asrama hari ini, Andra tidak mau gambling dengan tidak membukakan pintu asramanya atas permintaan Nandira.
Andra sebenarnya juga tidak terlalu peduli dengan siapa yang sekarang memakai kamar mandinya. Ia hanya ingin tidur lebih lama. Hari ini dia sudah menitipkan absennya pada Byantara dan Rain yang semalam tidak mabuk. Sehingga 2 sahabatnya itu sudah pasti akan masuk kuliah hari ini. Sementara Gama, Andra yakin sahabatnya itu akan masuk kuliah karena sekarang di kamarnya ada Nandira. Bisa diceramahi dari A sampai Z kalau Nandira tau adiknya bolos kuliah hanya karena mau tidur lebih lama.
"Lo pake kamar mandi gue. Bebas deh mau diapain. Gue mau balik tidur lagi." Andra berkata sambil kembali tidur di atas tempat tidurnya.
Queen terlihat ragu - ragu saat gadis itu ditinggalkan sendiri di kamar Andra oleh Nandira. Pertama, ia tidak terlalu mengenal Andra. kedua, ia tidak pernah numpang mandi di rumah siapapun tapi sekarang ia numpang mandi di kamar laki - laki asing. Tapi gadis itu tetap dengan sopan masuk ke kamar mandi Andra dan berusaha sebaik mungkin tidak mengeluarkan suara berisik saat mandi.
10 menit kemudian Queen keluar dengan pakaian yang sudah rapi. Sayangnya suara pintu kamar mandi kembali membangunkan Andra.
"Maaf ya. Aku ngerepotin." Queen berkata pelan.
Andra membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman dengan mata yang masih sangat mengantuk. "Terimakasih aja sama Kara. Gue kalo nggak nurutin Kara, bisa kena ambekannya dia. Ribet kalo Kara udah ngambek. Mending gue berantem sama cowok ketimbang liat kakak sepupu gue itu ngambek."
Mendengar hal itu Queen tersenyum. "Keren banget sepupuan tapi akrab banget."
"Lo kalo punya sepupu kaya Kara juga bakalan akrab. Semua orang diajak jadi adik dia."
"Iya sih. Aku yang bukan apa - apanya aja dijagain banget."
Andra mengangguk. "Apalagi kalo tau lo sering digebukin."