22 - Gossip

3.8K 946 316
                                    


Pagi ini, Nandira sudah selesai dengan persiapannya berangkat kuliah. Gadis itu membuka pintu kamarnya dan menutupnya dari luar tapi gerakannya terhenti saat matanya menemukan beberapa post-it yang tertempel di dekat pintu kamar Nandira.

Nandira sempat mengerutkan keningnya saat akan membaca isi post-it  tersebut tapi telinganya terlebih dahulu mendengar suara orang mengobrol yang tidak jauh dari kamarnya. Sepertinya dari arah lift yang berarti dilakukan oleh teman - teman asramanya yang sedang mengantri lift.

"Katanya semalem Nandira berantem sama pacarnya Gio"

"Kenapa? Pasti Nandira sok bossy ya?"

"Katanya sih berantem sampe pacarnya gio nangis."

"As expected. Khas banget Nandira Putri Ra-Fi-Qy. Queen of being rude."

Mendengar hal itu tanpa sadar membuat Nandira tersenyum kecil. Tidak heran sebenarnya karena Nandira sendiri sadar banyak orang tidak menyukainya di asrama ini karena memang Nandira kadang tidak suka dengan gaya sok borjuis penghuni asrama itu. 

Mengindahkan apa yang ia dengar, gadis itu kembali memusatkan matanya pada tulisan post it dan membacanya.

"could you stop being so bossy?"

"you are not the center of the world, Nandira"

"just because you are rafiqy, it doesn't mean you have everything"

Kembali Nandira mendengus. Kali ini ia mengambil post it tersebut dan menaruhnya asal di tasnya. Gadis itu kemudian mengambil airpod dari tasnya dan memutar lagu.

Ia bisa melihat teman - teman asramanya berhenti membicarakan dirinya saat melihat kehadiran Nandira. Sementara Nandira hanya menatap semuanya dengan malas.

Alih - alih menuju lantai 11 untuk sarapan, Nandira menuju lift yang turun. Ia menekan tombol first floor. Gadis ini memilih berangkat kuliah tanpa sarapan--dan bertemu dengan teman-temannya. 

Sedikit yang tau bahwa gadis yang terlihat keras dan kuat ini, Ia akan selalu memilih menghindar saat caci maki terdengar. Nandira takut terluka.

Dan kata ayahnya, sifat ini menurun dari bundanya.


Nandira berjalan ke parkiran saat handphonenya bergetar. Gadis itu tersenyum. Pesan dari Galang. Ia urung mengambil motornya. Gadis itu memilih untuk mengambil sepeda untuk sampai ke depan gerbang sebelum mengirim pesan pada galang. Ia berpikir akan lebih tenang berjalan sambil memperhatikan sekitar dengan berjalan kaki ketimbang naik motor hanya untuk cepat sampai ke kampus.

Galang
Ke kampus jam berapa? mau ngembaliin pulpen.

Nandira
Ini mau berangkat

Galang
Pagi banget?
Udah sarapan?

Nandira
Belum
Eh, kemarin lo bilang bubur ayam yang enak dimana?
Gue mau kesitu

Galang
Sama siapa?

Nandira
sama diri gue sendiri

Galang
Gue jemput aja
Gue juga mau berangkat

Nandira
oke
Gue otw dari asrama ya
arah ke kampus dari jalan utama

Galang
tungguin aja di pos satpam kaya biasa

Nandira
Gue lagi pengen jalan

The NeozardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang