Nandira memijat tulang hidungnya saat kelas terakhir berakhir. Tenaga gadis ini terkuras karena dua quiz beruntun dan satu presentasi yang semuanya dilakukan hari ini. Belum lagi tadi pagi ia harus beradu pendapat tidak penting dengan anak - anak asrama. Ditambah lagi selama 2 hari--semenjak insiden di kolam renang-- Nandira tidak bisa tidur nyenyak. Gadis ini selalu mimpi buruk.
Akumulasi semuanya membuat gadis itu tanpa sadar memijat keningnya yang tertangkap mata oleh Dahendra dan Artajuna.
"Lo pucet tau, ra" Juna berkata sambil duduk di kursi depan Nandira. Saat ini keadaan kelas sudah lumayan kosong. Tadinya Nandira juga sudah akan langsung pulang tapi kepalanya lumayan pening. Ia tidak menyadari bahwa Dahendra dan Artajuna juga belum pulang.
"ayo balik" Dahendra mengajak sudah dengan membawa tas Nandira.
Gadis itu menggeleng. "Lo berdua bukannya mau ketemu sama dosen?"
"Bentar doang kok" Juna menjawab. Tapi Nandira tetep menggeleng.
"Gue naik ojek aja deh. pengen cepet sampe kamar"
"yaudah. hati - hati"
Nandira mengangguk kemudian mengambil tasnya dari Dahendra. Gadis itu sudah akan beranjak saat Juna memberikan jaket denimnya pada Nandira. "Pake. Lo mau naik ojekkan? Baju lo nggak cocok buat naik ojek"
Nandira mendengus tapi tetap menerima jaket milik Juna dan memakainya di depan kedua sahabatnya itu. "Gue duluan ya. bye-bye komting rasa budak"
"bangsat" keduanya mengumpat dengan senyum.
Nandira tidak jadi naik gojek dari kampus. Gadis itu memilih mampir ke alfa dekat gerbang fakultasnya. Ia berniat membeli sedikit comfort food untuk dirinya berdiam diri di kamar nantinya. Nandira sedang memilih beberapa snack dan tidak terlalu berkonsentrasi pada sekitar yang mengakibatkan dirinya sempat menabrak seseorang di depan fridge berisi minuman. Butuh lima detik untuk Nandira menyadari bahwa dirinya menabrak adik angkatannya yang ada di lift bersamanya tadi pagi.
"Kita ketemu lagi" Nandira menyapa ramah setelah sebelumnya meminta maaf pada adik angkatannya itu.
Gadis itu tersenyum manis sambil membantu Nandira mengambil snack yang sempat jatuh tadi. "satu kali lagi bakalan dapet telor nggak sih kak?"
Tanpa disangka Nandira tertawa. tawa pertamanya di hari ini. "mau beli apa?"
"beer can?" ceplos gadis di depan Nandira santai
"indeed. neozard person" Nandira menjawab tidak kalah santai yang membuat gadis itu tertawa.
Nandira tidak berbohong. Teman - temannya selalu punya stock beer can di kamar mereka karena asrama memang tidak menyediakan minuman ini. Jadi para penghuni biasanya membeli minuman beberapa minuman beralkohol dengan uang mereka sendiri. Termasuk teman - temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neozard
General FictionKehidupan para mahasiswa yang tinggal di asrama Neozard dengan segala macam cerita dibalik kesempurnaan yang tercipta di depan mata. "Everyone has their own war; the painful one, the struggling one, the damaged one, the regretful one and the incurab...