Setelah kemenangan Neozard, Joan berinsiatif untuk melakukan perayaan "kecil - kecil-an" di salah satu club di kawasan elit ibukota. Awalnya Altheza maupun Rafandra protes karena jika dilakukan di club, maka Nandira pasti memilih tidak ikut. Tapi ternyata Joan sudah membahas ini terlebih dahulu dengan Nandira dan gadis ini setuju untuk ikut.
"Sekarang lo mau mulai jadi gadis nakal, ra?" Ceplos Luca yang membuat laki - laki itu langsung dihadiahi pukulan oleh Rafandra dan Artajuna. "Mulut lo!"
"gue itu cuma nggak suka mabok. Bukan nggak pernah main ke tempat gituan. Lo semua terlalu membuat image gue putih suci." Nandira berkata datar karena tatapan teman - temannya yang terlihat tidak percaya dengan statement Nandira.
"emang lo udah pernah ke tempat gituan berapa kali?" Tristan bertanya--sangat penasaran. Terlihat dari matanya yang membulat kaget.
"Berapa sih? 2x kayaknya. Pas Kayzvan patah hati sama pas Altheza galau." ceplos Nandira santai yang membuat Kay menghadiahi Nandira dengan toyoran kepala.
"Gue nggak patah hati." Kayzvan tidak terima.
"Nangisin cewek pas mabok itu peak patah hati, kay. You can't deny that fact"
"Bacot." Kayzvan berkata sambil membungkam mulut Nandira yang dihadiahi gigitan oleh Nandira cepat.
"KARNIVORA LO?!" Kayzvan mengeluh sambil melihat tangannya yang sudah memerah karena gigitan Nandira sementara gadis itu hanya tertawa terpingkal.
"Lagian gue harus memastikan kalian semua nggak bikin onar disana." Nandira berkata setelah melumpuhkan Kayzvan.
"Lo bahkan nggak akan bisa ngegendong satu manusia ke tempat parkir kalo posisinya pada mabok." Naka berkomentar.
"Itulah saatnya seorang Nandira Rafiqy menggunakan statusnya." Ucap Nandira sambil mengibaskan rambutnya.
"maksud lo?" Tristan bertanya memastikan.
"Gue udah siapin satu bus sama bodyguard yang bakalan bantuin gue ngegotong lo semua kalo -kalo kalian semua tepar." Nandira menjelaskan santai.
"Sungguh persiapan untuk maksiat yang sangat terorganisir." Kayzvan menyindir yang membuat Nandira menyipitkan matanya.
"Kenapa sih, dari segini banyaknya manusia di sini, cuma gue yang dewasa?" ucap Dira sambil berakting lelah. "Masa gue harus ngurusin kalian di dunia dan masih harus menyebutkan nama kalian di sepertiga malam gue biar dosa-dosa kalian diampuni juga?"
"Bacot!" Naka berkata sambil melempar bantal kecil ke arah Nandira sementara gadis itu kembali tergelak.
Tawa yang lain terhenti saat suara bel pintu di cozy room terdengar tanda ada penghuni asrama lain yang masuk dan ternyata itu adalah Amel dan Gio. Nandira menghela nafasnya dan seketika merubah raut wajahnya. Tidak berapa lama kursi di samping Tristan terisi oleh Gio dan juga Amel yang duduk di sampingnya. Beberapa teman Nandira menyapa Amel singkat--menghormati Gio sebagai 'teman' Amel sama seperti mereka menghargai kehadiran Galang, Cantika dan beberapa teman dekat member lain.
"besok lo ikut, Gi?" Tristan bertanya--berusaha mencairkan suasana.
"Emang Jadi?" Gio bertanya----
--kepada Nandira.
Karena Gio menoleh dan menatap hanya pada Nandira, tidak ada yang menjawab pertanyaan Gio hingga Nandira yang sedang bermain dengan handphonenya akhirnya menatap Gio dan teman-temannya. "Lo tanya gue?" Nandira bertanya retoris.
"Besok jadi, ra?" kembali Gio bertanya dengan intonasi tenang--dan tanpa menatap ke arah lain selain Nandira.
"Jadi." Jawab Nandira singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neozard
General FictionKehidupan para mahasiswa yang tinggal di asrama Neozard dengan segala macam cerita dibalik kesempurnaan yang tercipta di depan mata. "Everyone has their own war; the painful one, the struggling one, the damaged one, the regretful one and the incurab...