Nandira baru saja akan mengambil sepeda di tempat parkir saat Altheza terlihat kembali dengan motornya.
"Dari mana?" Nandira berkata dengan sedikit kesal karena gara-gara saudara sepupunya ini tidak ada di kamarnya pagi ini, Nandira harus menumpang mandi di tempat Gio.
Altheza tersenyum kecil. "Ketemu ayah."
"Loh? Uncle Rey disini? Kok lo nggak ngabarin gue? gue kan juga kangen sama uncle Rey." Protes Nandira. Ia memang bener-benar kangen dengan kakak dari bundanya tersebut.
"Ayah Nandira. Bukan Papa."
Ucapan Altheza langsung menyadarkan Nandira bahwa objek yang sedang dibahas laki - laki itu bukan kakak dari ibunya. Tapi laki - laki lain di luar keluarganya.
"Sorry sorry. Umm.. Ayah lo balik dari jogja?" Nandira berkata dengan sedikit kikuk karena topik ini tidak terlalu nyaman untuk dibahas keduanya.
Nandira bahkan baru tau Altheza punya dua "ayah" saat dirinya masuk SMA. Itulah mengapa Nandira tidak tau harus memanggil apa "ayah" dari Altheza yang lain itu.
Altheza terkekeh kecil. "Iya. Mau netap di sini. Tau yang lebih mengagetkan?"
Nandira menggeleng. "Si ayah mau bikin rumah disini. Nggak tau kenapa." Altheza berkata dengan senyum yang kontras dengan tatap matanya.
Mendengar hal itu Nandira berjalan mendekati saudara sepupunya itu dan memeluknya erat. "Pokoknya kalo ada yang lo khawatirin, you will always have me. Lo bisa tumpahin semuanya ke gue. ya?"
Biasanya Altheza akan tertawa atau menyepelekan ucapan Nandira tapi kali ini laki - laki itu membalas pelukan saudara sepupunya itu erat. Membenamkan wajahnya di pundak Nandira.
"Thank you."
Nandira tersenyum dan menepuk - nepuk pundak Altheza pelan. "Kata bunda, Lo selamanya akan jadi Shefareldhine. Lo selamanya anak uncle Rey. Lo selamanya cucu erlangga shefareldhine. Mau gimanapun, Lo tetep saudara sepupu gue, kay sama gama. Please jangan ngerasa kaya dulu lagi ya?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neozard
Fiksi UmumKehidupan para mahasiswa yang tinggal di asrama Neozard dengan segala macam cerita dibalik kesempurnaan yang tercipta di depan mata. "Everyone has their own war; the painful one, the struggling one, the damaged one, the regretful one and the incurab...