SUDAH SELESAI
PART MASIH LENGKAP
Kisah seorang Pria yang menjabat sebagai Ketua Osis di salah satu sekolah SMA yang ada di seoul. Pria yang hidup dengan segala kemewahan. Taehyung tidak pernah puas akan itu, ia merasa kurang karena papanya selalu k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana di sebuah tempat, dimana terdapat banyak siswa siswi yang sedang bercanda gurau. Keramaian dari ributnya suara jangan diragukan. Hari Valentine, hari kasih sayang atau di sebut juga hari coklat adalah hari yang paling dinantikan tiap orang khususnya bagi para kaum remaja. Di hari ini adalah hari dimana para orang istimewah bagi mereka akan mendapat ucapan selamat dan juga coklat sebagai simbol jika orang itu menyukaimu.
Seorang gadis menatap kosong kepada sebuah benda persegi panjang bersampul keemasan tak lupa ada sebuah pita yang melilit di benda tersebut. Ia tidak sebodoh itu jika ia tidak tau maksud coklat yang diberikan pria tadi kepadanya. Gadis itu menggeleng samar ia tidak percaya atau masih ragu.
"Jen, lo dapat coklat dari mana?" tanya Jisoo dengan senyuman konyolnya.
"Cie ada yang suka sama lo," goda Rose.
"Dari Taehyung?" Lisa menyipitkan matanya.
Jennie menggeleng kuat. "Nggak, ngaco lo semua," ketus Jennie.
"Terus dari siapa?" sepertinya gadis bernama Jisoo itu tampak mendesak Jennie untuk memberitahunya.
"Taeyong," ucap Jennie setengah berbisik.
"What? Lo bilang Taeyong?" pekik Rose, tapi berhasil dibungkam Jennie dengan telapak tangannya.
"Sst, lo bising amat sih," ucap Jennie geram.
"Sorry gue reflek," Rose menyenggir tak jelas.
"Jen, jangan-jangan Taeyong suka sama lo?" ucap Lisa spontan menutup mulutnya. Jisoo mengangguk membenarkan pernyataan Lisa.
******
"Baik teman-teman sekalian, bagi siswa baik siswi yang menjadi utusan dari tiap kelas untuk mengikuti perlombaan supaya mengambil barisan sesuai lomba yang diikuti," suara mixrofon tampak terdengar jelas.
Jennie menguncir rambutnya asal dan mengambil botol minum yang sudah ia sediakan dari rumah dan tak lupa handuk leher yang mengantung indah di pundaknya. Jennie menghembuskan nafasnya, kali ini ia mengikuti perlombaan estafet karet. Lisa meranggkul Jennie dengan penuh semangat, gadis itu tampak lebih bersemangat dari hari biasanya.
"Yeay, kita harus menang guys," Xiumin, Lelaki tampan itu dengan gaya coolnya memeluk alacowok kepada Jennie dan Lisa. Gadis itu tekikik geli saat perubahan sikap teman bar-barnya.
"DUA BELAS PMIPA 1 SEMANGAT!!!" teriak dua orang gadis dari sebelah kanan lapangan. Jisoo dan Rose, kedua gadis itu melompat kegirangan dan meneriaki nama kelas mereka.
"Uch Jen," Lisa menyenggol bahu Jennie.
"Kenapa?" tanya Jennie.
"Tuh," Lisa menunjuk kesatu arah dengan dagunya. Jennie mengikuti arah pandangnya dan jatuhlah pada satu titik.
